Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai saat ini produk kerajinan Indonesia telah berkembang menjadi produk kreatif yang berbasis seni budaya, bernilai ekonomi tinggi, dan banyak diminati di pasar internasional.
Hal ini tercermin dari pertumbuhan sektor kerajinan yang dalam 5 (lima) tahun terakhir tumbuhan 4,6% sehingga bernilai US$669,1 juta pada 2013.
Menurut Presiden, tingginya minat pasar internasional terhadap produk kerajinan Indonesia itu dikarenakan produk industri kerajinan yang dihasilkan merupakan produk hasil sentuhan seni dan budaya dengan cita rasa yang tinggi.
“Kita memiliki para seniman dengan sederet kreativitas yang tidak dimiliki dan bahkan tidak dapat disaingi oleh produk bangsa-bangsa lain di dunia. Kita memiliki keunikan tersendiri. Kita memiliki kekhasan ter-sendiri. Dan kita pun memiliki simbol dan makna mendalam dari setiap karya yang dihasilkan para seniman berbakat dari seluruh tanah air,” tuturnya saat membuka pameran Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) ke-16 di Jakarta, Rabu (23/4/2014),
Presiden meyakini, sumber daya tradisi dan budaya itu bila diolah dengan cerdas dan kreatif, didukung oleh pemanfaatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, insya Allah dapat menjadi komoditas ekonomi bernilai tinggi, termasuk ketika kita memasuki Asean Enomic Comunity (AEC) atau komunitas ekonomi Asean pada Desember 2015 mendatang.
Dalam upaya mengembangkan produk kerajinan lebih bernilai tinggi, menurut Presiden, pemerintah memberikan bantuan permodalan yang mudah diakses oleh usaha mikro, kecil, dan menengah.
Pemerintah juga memperbaiki sistem manajemen usaha dengan baik, serta sistem promosi dan pemasaran yang efektif.
“Kita perbaiki pula sistem penjualan dan branding---termasuk paten hak kekayaan intelektual---yang harus kita perhatikan,” ujarnya seperti dimuat situs Setkab.
Terkait dengan upaya memperbaikin sistem penjualan dan branding itu, Presiden meminta para pengrajin agar memberikan perhatian besar pada pendaftaran serta promosi merk atau brand untuk produk hasil karya mereka.
SBY mengingatkan merk dari produk yang digunakan para pengrajin ikut menentukan kualitas promosi dan daya saing di pasar global. Karena itu, Kepala Negara, meminta para pengrajin, agar terus memberikan perhatian pada pendaftaran produk kreasi mereka di Kantor Paten untuk mendapatkan perlindungan hukum atas hak ke-kayaan intelektual.
“Mari kita sama-sama pastikan tidak ada lagi, produk hasil karya dan kreativitas bangsa kita, justru didaftarkan patennya oleh bangsa lain,” pinta SBY.