Bisnis.com, JAKARTA—Semua agen tunggal pemegang merek (ATPM) yang berada di bawah naungan Gaikindo siap memproduksi kendaraan bermotor roda empat hemat energi dan harga terjangkau (KBH2) yang telah disesuaikan untuk mengonsumsi bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi.
Caranya, besar lubang pipa saluran pengisian BBM KBH2 produksi Gaikindo akan disesuaikan dengan nozzle BBM nonsubsidi di setiap SPBU Pertamina.
Menurut Sudirman M. R. Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor yang juga menjabat Ketua Umum Gaikindo, waktu yang telah disepakati itu dirasa cukup bagi semua pihak dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.
“Kami dari produsen siap kalau seluruh produk LCGC ini dikecilkan mengikuti nozzle-nya Pertamina. Jadi kami dari produsen LCGC di bawah Gaikindo bersedia mengecilkan lubang pipe-nya. Kami katakan minta waktu 3 sampai 6 bulan. Ibu Karen dari Pertamina kan lihat setelah mapping berapa banyak yang harus dirubah secara nasional. Tapi tetap nanti kami akan mengikuti dari Kementerian Perindustrian bagaiman payung hukum yang akan dikeluarkan,” katanya.
Bagi produk LCGC yang sudah beredar dan lubang pipa saluran bahan bakarnya belum disesuaikan, Sudirman memastikan tidak ada penarikan dari pasaran atau recall. Untuk hal ini belum ada kepastian solusi secara regulasi, bagaimana supaya produk LCGC tersebut tidak dengan sengaja menggunakan BBM bersubsidi kelak.
“Tak ada penarikan. Kalau sekarang ada yang sudah kan beberapa LCGC nya yang sudah kecil, itu jalan terus. Yang sudah beredar di pasar itu tidak bisa apa apa,” paparnya.