Bisnis.com, JAKARTA – Penyedia jasa pertambangan PT Petrosea Tbk. (PTRO) menargetkan peningkatan kontribusi usaha minyak dan gas hingga dua kali lipat sebagai langkah antisipasi pelemahan harga batu bara.
Eddy Junaedi Danu, Presiden Direktur Petrosea, mengatakan usaha tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas kinerja keuangan perseroan yang selama ini masih ditopang oleh pendapatan dari batu bara.
“Kami targetkan adanya peningkatan pendapatan dari sektor migas hingga dua kali lipat,” ujarnya, Kamis (17/4/2014).
Sebagai informasi, kontribusi pendapatan dari sektor migas mulai ditingkatkan pada tahun lalu menjadi 13% dari tahun sebelumnya sekitar 7%, sedangkan sisanya berasal dari pendapatan sektor batu bara.
Adapun, pendapatan perseroan pada tahun lalu menyusut 7% dari US$385 juta pada 2012 menjadi US$360 juta, sementara volume produksi turun 10% dari 157 juta bank cubic metres (BCM) menjadi 141 juta BCM.
“Pendapatan di lini tambang turun karena beberapa klien melakukan penyesuaian tingkat produksi,” katanya.
Hingga saat ini, perseroan masih mengkaji beberapa opsi yang dilakukan untuk mengatasi penurunan pendapatan dari anak perusahaan yang mendulang rugi, salah satunya seperti PT Santan Batubara.
“Kami belum memutuskan apa yang akan dilakukan untuk perusahaan yang 50% sahamnya kami miliki tersebut. Saat ini masih dikaji beberapa opsi,” tuturnya.
Sebagai upaya diversifikasi usaha tersebut, perseroan telah mendapatkan sejumlah kontrak baru dari perusahaan minyak dan gas seperti Chevron Corporation, Salamander Energ, dan PT Baroid Indonesia dengan nilai mencapai lebih dari US$30 juta.
Selain itu, Petrosea juga mendapatkan kontrak di bidang infrastruktur pertambangan yaitu pembangunan jalan untuk transportasi batu bara dari Bayan Group senilai US$26,7 juta.
Terkait rencana kerja pada tahun ini, perseroan menyiapkan belanja modal mencapai US$45 juta, atau naik 50% dibandingkan realisasi pada tahun lalu US$30 juta, untuk membiayai sejumlah rencana ekspansi.
“Kami targetkan pertumbuhan kinerja pada tahun ini sekitar 10%,” ujarnya.