Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Atasi Krisis Listrik, Proyek Transmisi Sumatra US$896 Juta Dimulai 2015

Konsorsium Badan Usaha Milik Negara akan membangun jaringan transmisi sepanjang 1.120 km di kawasan pantai timur Sumatra. Pengerjaannya ditargetkan dimulai tahun depan hingga rampung 2020.

Bisnis.com, MEDAN - Konsorsium Badan Usaha Milik Negara akan membangun jaringan transmisi sepanjang 1.120 km di kawasan pantai timur Sumatra. Pengerjaannya ditargetkan dimulai tahun depan hingga 2020.

Menteri BUMN Dahlan Iskan menuturkan pembangunan jaringan transmisi ini diharapkan menjadi solusi permasalahan listrik tak hanya di Sumatra Utara tetapi juga seluruh Sumatra.

Pembangunan jaringan transmisi 500 KV ini akan menghasilkan 10.151 MW baru yang dapat beroperasional pada 2020. Saat ini, sebut Dahlan, Sumatra baru memiliki pasokan listrik 5.000 MW.

"Perusahaan yang akan terlibat dalam pembangunan transmisi ini adalah Adhi Karya, Hutama Karya, Pembangunan Perumahan, Waskita Karya, Wijaya Karya, dan PLN. Semua akan terlibat dengan model konsesi build own transfer," ujarnya seusai rapat bersama seluruh gubernur dan walikota se-Sumatra di Medan, Senin (7/4/2014) malam.

Lebih lanjut, Dahlan menyebutkan, kendati tidak akan menjadi milik PLN, transmisi ini nantinya dioperasikan oleh BUMN itu. Soal pendanaan, dia memproyeksikan pembangunan transmisi berjumlah 2.800 tower tersebut akan memakan biaya US$896 juta.

Kendati biaya yang dibutuhkan cukup besar, Dahlan mengatakan pembiayaan pembangunan transmisi tidak akan mengandalkan pinjaman luar negeri.

"Pendanaan akan seluruhnya dari BUMN berbentuk financial lease dengan pembayaran tetap dalam periode 10, 15, hingga 20 tahun," tambahnya.

Selain itu, nantinya transmisi sepanjang 1.120 km tersebut akan dibagi menjadi 12 paket pengerjaan sesuai dengan kabupaten atau kota, dengan koordinasi pemerintah daerah setempat serta pengembang. Dahlan optimistis pembangunan ini dapat menyuplasi listrik Sumatra hingga 2030.

Dahlan merinci per provinsi akan memiliki kontribusi masing-masing. Sumut akan berkontribusi 3.028 MW, Sumsel 2.555 MW, Riau 2.010 MW, Jambi 930 MW, Bengkulu 585 MW, Lampung 255 MW, Sumbar 221 MW, dan Aceh 567 MW.

Khusus untuk Sumut, pembangunan transmisi 3.028 MW akan dimulai pada tahun depan 270 MW, pada 2016 496 MW, pada 2017 698 MW pada 2018 1.184 MW, kemudian dilanjutkan lagi pada 2020 380 MW.

Adapun, pembangunan transmisi di Sumut akan melewati kawasan pantai timur meliputi delapan kabupaten dan kota yakni Labuhan Batu Selatan, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, Asahan, Batubara, Tebing Tinggi, Serdang Bedagai, dan Deli Serdang.

Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho menekankan agar perencanaan pembangunan transmisi lebih matang kali ini. Pasalnya, di Sumut masalah pembebasan lahan akan menghadang.

"Perencanaan harus lebih matang, untuk mendeteksi potensi konflik khususnya pembebasan lahan yang berada di kawasan lindung, perkotaan, terutama pemukiman penduduk. Selama ini banyak proyek PLN terkendala pembebasan lahan," kata Gatot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper