Bisnis.com, JAKARTA - Penyediaan rumah tapak dan rumah susun milik (rusunami) bersubsidi pada 2014 diperkirakan akan meleset dari target bila proses penetapan fasilitas pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) yang mengikuti harga baru hunian bersubsidi tidak rampung pada Mei.
Ketua Umum DPP Realestate Indonesia (REI), Eddy Hussy megatakan sejumlah pengembang dari asosiasi masih berupaya merealisasikan pembangunan hunian bersubsidi dengan harga yang lama.
Kendati begitu, dia mengakui jumlah unit yang dikembangkan tidak sejalan dengan target asosiasi.
“Jumlahnya sudah tidak banyak, tidak sebanyak yang kita rencanakan di awal,” katanya.
Eddy menyatakan bila penetapan harga baru dapat segera dilakukan pemerintah, REI masih mungkin mengejar ketertingalan pembangunan tersebut.
Namun, jika hingga Mei 2014 harga baru tersebut belum ditetapkan, dia mengungkapkan target pembangunan hunian bersubsidi pada tahun ini sulit untuk dicapai..
“Kita akan tetap bangun. Tapi, jika sampai Mei atau Juni [belum ditetapkan] kita sudah tidak bisa mengejar lagi,” imbuhnya.
Sebelumnya, Eddy menyatakan pada 2014 REI menargetkan mengembangkan 150.000 unit hunian sederhana, 30.000 unit di antaranya merupakan rusunami.