Bisnis.com, JAKARTA - "Saya ingin menjadikan lahan kecil di belakang rumah sebagai taman," tutur Ayu Citra, seorang pekerja swasta di Kota Semarang, belum lama ini.
Ayu ingin memiliki taman yang penuh dengan warna hijau di halaman belakang rumahnya sebagai tempat refreshing usai disibukkan dengan rutinitas pekerjaannya.
"Saya mau yang hijau-hijau gitu. Jadi ketika saya pandangi, nuansa hijau itu juga dapat membantu mata minus saya menjadi rileks," tuturnya.
Namun, dirinya saat ini dipusingkan dengan desain taman seperti apakah yang memungkinkan untuk diterapkan, mengingat lahan di belakang rumahnya itu tidak terlalu luas alias terbatas.
Menurut seorang desainer landscape Herlien Primayanti, pada prinsipnya membuat taman itu tidak harus tergantung lahan yang luas. Lahan sempit sekalipun sebenarnya juga bisa disulap menjadi taman yang indah dan nyaman, asal mengetahui bagaimana caranya.
Kehadiran taman menurutnya tidak hanya menjadi penyejuk mata, tetapi juga menyejukkan suasana. “Taman juga bisa menjadi sarana untuk refreshing," ujarnya.
Namun, banyak orang yang menyerah sebelum membangun taman di hunian, apalagi bila penyebabnya karena keterbatasan lahan.
Memang dalam menciptakan sebuah taman, lahan yang luas adalah faktor pendukung. Namun, bagi Anda yang memiliki lahan terbatas, jangan langsung berkecil hati.
Ada beberapa cara atau solusi yang bisa diambil untuk mengatasinya seperti dengan menanam rumput, membuat kolam, hingga taman yang didesain dengan cermat dan kombinasi beberapa material yang pas, manjadi lebih cantik dibandingkan dengan taman yang luas.
"Namun, untuk membuat taman dilahan terbatas sebaiknya perbanyak saja menggunakan jenis-jenis tanaman gantung atau pun vertikal garden. Bisa gunakan pohon Simbar Menjangan atau anggrek yang dapat menempel di dinding," ujar Herlien kepada Bisnis, belum lama ini.
Pada prinsipnya, imbuhnya, jangan menggunakan jenis-jenis tanaman yang pertumbuhannya cepat karena akan menjadi berantakan dan semrawut, yang memberikan kesan semakin sempit.
"Kalau dari segi pencahayaan alami alias matahari, misalnya taman di belakang itu tertutup tembok bangunan sekitarnya dan hanya ada sinar matahari selama 2-3 jam saja, maka sebaiknya menggunakan tanaman setengah teduh, justru tidak memakai rumput," ujarnya.
Kesannya nanti tetap bisa dibuat hijau, tetapi tidak memakai rumput, dan bawahnya bisa diganti dengan batu tabor, baik itu Bengkulu maupun Kupang.
"Karena kalau lahannya sempit, memakai rumput hasilnya tidak bagus. Jadi lebih baik pakai batu tabur. Dibuat polanya terlebih dahulu, lalu dilakukan pengerasan, baru ditaburkan batunya," tuturnya.
Jadi, lanjutnya taman tersebut akan tetap bersih dan masih bisa berkesan hijau walaupun tanpa rumput. Perawatannya juga mudah.
"Sedangkan kalau malam hari, dapat menggunakan lampu tembak yang diletakkan dipojok-pojok taman untuk menghadirkan kesan dramatis romantis, atau di bawah pohon yang besar disorot lampu," ujarnya.
Selain itu, taman tersebut juga bisa menggunakan atau ditambahkan waterwall sehingga menghidupkan suasana tenang dari suara gemericik air yang jatuh ke kolam. Bisa kolam ikan, yang juga dibuat tidak terlalu besar, maksimal lebarnya kolam itu sekitar satu meter saja sehingga tidak memakan tempat.
"Dengan waterwall itu juga dapat memberikan kesan luas pada taman tersebut, meskipun pada dasarnya kecil," tuturnya.