Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 3 Ciri Indonesia Hingga Kini Masih 'Terjajah'

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman mengakui Indonesia sudah mengalami kemajuan pesat di berbagai bidang, tetapi pembangunan sosial ekonomi bangsa ini masih 'terjajah'.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman mengakui Indonesia sudah mengalami kemajuan pesat di berbagai bidang, tetapi pembangunan sosial ekonomi bangsa ini masih 'terjajah'.

Sementara itu, ketimpangan antar kawasan dan antara si kaya dan si miskin juga masih lebar.

Dalam kuliah umumnya bertema "Kepemimpinan Menuju Negara Adidaya" di hadapan 500-an mahasiswa Universitas Jambi di Kampus Pinang Masak, Muaro Jambi, Selasa (25/3/2014), Irman menegaskan Indonesia sesungguhnya negara yang diprediksi punya prospek sangat cerah di masa mendatang untuk menjadi negara maju.

Namun, masih banyak masalah-masalah mendasar yang harus diselesaikan.

"Proses pembangunan sosial ekonomi serta pembangunan demokrasi dan desentralisasi bangsa ini masih belum menemukan format terbaik," kata Irman kepada wartawan, Rabu (26/3/2014).

Dia datang ke Unja bersama 2 Anggota DPD asal Jambi M. Syukur dan Hasbi Ansory dan Sekjen DPD Sudarsono Hardjosoekanto.

Irman menyebut ciri-ciri negara terjajah. Pertama, negeri tersebut dijadikan sumber bahan baku murah oleh negara-negara industri dan kapitalis yang menjajahnya.

Kedua, dijadikan sebagai pasar untuk menjual produk-produk hasil industri negara penjajah. Ketiga, negeri jajahan dijadikan tempat mencari rente dengan memutarkan kelebihan kapitas mereka.

Kondisi tersebut, kata Irman, sama persis dengan apa yang dialami Indonesia saat ini. Kekayaan alam Indonesia masih dijual murah kepada bangsa asing, bahan baku dan bahan mentah yang dihasilkan bumi Indonesia juga masih terus mengalir ke luar negeri untuk memasok kebutuhan industri negara lain yang lebih maju.

Sementara itu, pada sisi lain, negara ini terus dibanjiri dengan produk-produk industri, elektronik dan barang teknologi lainnya oleh negara asing itu.

"Negara kita adalah konsumen handphone terbesar ketiga dan salah satu pasar mobil dan sepeda motor terbesar di dunia," kata Irman.

Selain itu, sebut Irman, dewasa ini lebih 50 persen perbankan di negara kita dikuasai oleh pemodal asing, karena Indonesia masih dianggap sebagai tujuan investasi uang terbaik di dunia dengan suku bunga yang jauh lebih tinggi dibanding negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, Eropa, Singapura, bahkan di atas Malaysia dan Thailan.

"Saya menyimpulkan, meski Indonesia sudah merdeka secara politik hampir 70 tahun, namun secara ekonomi kita masih jauh dari merdeka," kata dia.

Namun begitu, Irman tetap berupaya memotivasi mahasiswa untuk tetap semangat mencari ilmu, dan bersaing dengan mahasiswa negara-negara lain. Sebab, kata Irman, untuk mencapai negara adidaya hanya dapat dikuasai oleh sumberdaya manusia yang berilmu, cerdas dan berkarakter.

Irman mengingatkan setiap mahasiswa memiliki mimpi sama, yaitu membuat Indonesia maju. Pasalnya, ia pun mengaku untuk sampai menjadi Ketua DPD RI perlu proses yang panjang.

"Siapapun itu, anak petani, anak kampung, adik-adik harus memiliki mimpi, mudah-mudahan Indonesia bisa. Kita punya Sumber Daya Alam, luar biasa dan kita masuk nomor ke lima di Asia bahkan di Asia Tenggara, Indonesia yang terbaik. Dengan pertumbuhan ekonomi terbaik, adik-adik bisa manfaatkan ini," kata dia.

Selain itu, jelang Pemilihan Legislatif 9 April mendatang, Irman pun mengajak para mahasiswa tidak Golput serta menjadi pemilih yang cerdas dan ikut mengawasi jalannya pemilu itu sendiri.

"Ini penting sebagai mahasiswa agent of change (perubahan) harus lihat pengalamannya, prestasinya. Sehingga adik-adik bisa tahu visi misi yang nantinya, adik pilih siapa wakil rakyatnya," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper