Bisnis.com, BANDUNG - Ketua Persatuan Pengusaha Unggas Indonesia (PPUI) menilai Ashwin Pulungan menilai impor jagung sebagai bahan baku pakan memicu biaya pakan tinggi yang membebani peternak.
Dia mengatakan selama ini persoalan impor jagung belum terselesaikan di tangan pemerintah.
“Jagung selama ini memang masih mengandalkan impor jagung. Oleh karena itu, pemerintah diminta konsisten untuk memenuhi kebutuhan pakan ini dari lokal agar biaya yang dikeluarkan peternak lebih murah,” katanya, Senin (24/3/2014).
Menurutnya, kontribusi jagung pada ternak mencapai 70%, sehingga hal ini menentukan harga ayam di pasaran. "Jagung ini sangat menentukan harga jual ayam di pasaran. Dengan impor peternak sudah sangat kewalahan sekarang karena dipicu beban lain yang tinggi."
Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar mencatat berdasarkan produksi jagung pada 2013 lalu mengalami peningkatan sebanyak 73.344 ton atau naik sebesar 7,13% menjadi 1,1 juta ton dari sebelumnya 1,03 juta ton.