Bisnis.com,JAKARTA—Setelah menghabiskan sekitar US$42 miliar akibat tumpahan minyak di Teluk Meksiko, British Petroleum (BP) belum menetapkan target baru untuk berinvestasi pada sektor energi terbarukan.
Seperti dilansir dari Bloomberg, pada 2005 perusahaan ini menargetkan sekitar US$8 miliar untuk menggarap energi terbarukan sampai 2015. Anggaran yang telah habis tahun lalu ini belum akan ditambahkan setelah BP kehilangan banyak dana akibat insiden di Teluk Meksiko.
Untuk membiayai tumpahan minyak tersebut, BP memangkas usahanya di bidang energi terbarukan. Mulai dari menawarkan untuk menjual fasilitas tenaga angin senilai US$3,1 miliar, membatalkan proyek kilang etanol selulosa di Florida senilai US$300 juta, dan menutup bisnis tenaga surya.
CEO Energi Alternatif BP Phil New mengatakan perusahaan belum membuat komitmen publik untuk energi terbarukan. Pada 1997, CEO BP saat itu Hohn Browne tela mendorong perusahaan untuk menggenjot bisnis di luar minyak bumi untuk memerangi pemanasan global.
BP saat ini memiliki saham di 16 pembangkit tenaga angin dengan kapasitas 1.558 megawatt yang cukup untuk menyuplai kebutuhan listrik bagi 780.000 rumah di Amerika Serikat. Perusahaan memutuskan untuk mempertahan fasilitas tersebut.
Pada awal 2015, BP berencana menggandakan kapasitas gula berbasis tebu pabrik etanol terbesar di Brasil.