Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramah Lingkungan, Plastik Oxium Raih Label Hijau dari Singapura

Oxium, plastik ramah lingkungan Indonesia yang diperkenalkan Sugianto Tandio, meraih The Singapore Green Labeling Scheme (SGLS), sebuah lembaga nirlaba resmi bentukan Kementerian Lingkungan Hidup Singapura.
Pabrik Plastik/Jibi
Pabrik Plastik/Jibi

Bisnis.com, JAKARTA - Oxium, plastik ramah lingkungan Indonesia yang diperkenalkan Sugianto Tandio, meraih The Singapore Green Labeling Scheme (SGLS), sebuah lembaga nirlaba resmi bentukan Kementerian Lingkungan Hidup Singapura.

Sugianto berhasil menemukan zat adiktif yang mampu menyulap kemasan plastik menjadi produk yang ramah lingkungan dengan sokongan dana dari CDC Group asal Inggris dan Norfund asal Norwegia. Konon, kemasan plastik biasa baru bisa terurai setelah 1.000 tahun. Jika menggunakan tambahan zat adiktif Oxium dalam proses pembuatannya, kemasan plastik itu bisa terurai dalam 2-5 tahun.

"Diperolehnya sertifikat Green Label Singapura ini menambah beberapa sertifikasi dan penghargaan yang pernah diterima dan diraih oleh Oxium sebelumnya. Salah satunya adalah sertifikat Green Label Indonesia yang diterima dari InSWA (Indonesia Solid Waste Association), salah satu organisasi yang memiliki perhatian besar terhadap persoalan sampah di Indonesia," demikian keterangan tertulis Tirta Marta, Kamis (13/3).
 
Tirta Marta juga memproduksi Ecoplast, semacam resin dengan bahan dasar tepung singkong yang siap dipakai untuk membuat plastik ramah lingkungan. Kini, Ecoplast dan Oxium dipakai oleh banyak produsen plastik.

Oxium pun kini  menjadi penguasa 90% pasar kantong plastik di segmen modern market. Karena manfaatnya yang cukup besar bagi lingkungan, Oxium menembus pasar Amerika Serikat, Hong Kong, dan Singapura.

SGLS bertujuan membantu masyarakat mengidentifikasi produk ramah lingkungan yang telah memenuhi eco-standar di Singapura.
 
Selain itu, pemberian label sertifikat hijau ini merupakan upaya pemerintah Singapura untuk meningkatkan pemakaian produk ramah lingkungan seiring dengan makin meningkatnya permintaan produk ramah lingkungan di pasar Singapura. Sertifikasi ini juga diharapkan bisa mendorong produsen lain untuk menghasilkan produk-produk yang ramah lingkungan.
 
Di dalam negeri palstik Oxium juga digunakan toko-toko ritel modern, seperti Indomaret, Hypermart, Alfamart, Hero, Giant, Superindo, Kemchick, Lawson, Gramedia, Tip Top, Zara Indonesia, Informa dan beberapa retail maupun factory outlet ternama lainnya.

Kini, Tirta Marta memproduksi 3.000 ton Oxium perbulan. Dari penjualan Ecoplast dan Oxium, perusahaan ini meraup omzet sekitar US$ 10 juta per bulan. Auereos Capital asal Inggris juga turut memiliki 40% saham Tirta Marta dengan membeli saham US$ 5 juta. Nilai perusahaan ditafsir mencapai US$12,5 juta.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper