Bisnis.com, JAKARTA – Spa Indonesia dengan 9 tradisi kesehatan, nilai historis, dan keeksotisannya, menjadi salah satu peluang bisnis yang ditawarkan pemerintah dalam International Hotel Investment Forum (IHIF) di Berlin, Jerman, pada 3 Maret-5 Maret 2014.
Firmansyah Rahim, Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata, Kemenparekraf mengatakan bisnis spa memiliki prospek yang besar seiring dengan tingginya kebutuhan masyarakat untuk merelaksasi dan merawat kecantikan luar dalam. Dari sisi bisnis pun, spa memiliki peluang pengembalian lata atas investasi yang terbilang cepat.
“Bisnis spa termasuk yang kami promosikan di forum IHIF, selain investasi perhotelan, karena memiliki peluang investasi yang menarik,” ujarnya, Rabu (5/3/2014).
Apalagi, spa di Indonesia memiliki kelebihan dengan nilai historis, tradisional, dan konsepnya yang terbukti secara empiris dan klinis. Konsepnya pun sangat kaya, tidak hanya spa Bali yang sudah sangat dikenal tetapi juga dari berbagai belahan nusantara yang memberikan pengalaman yang berbeda.
Untuk beroperasi di luar negeri, tenaga kerja Indonesia yang professional dan bersertifikat telah tersedia dengan biaya yang lebih masuk akal.
Spa (solus per aqua) merupakan perawatan relaksasi secara menyeluruh dengan menggunakan media air ini. Tidak hanya untuk merawat kecantikan fisik, tetapi juga perawatan relaksasi secara keseluruhan baik jiwa maupun raga yang kini telah menjadi seperti kebutuhan bagi masyarakat modern.