Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah semakin agresif mempromosikan 30 ikon kuliner nasional kepada masyarakat dunia, antara lain dengan menyajikannya dalam ajang bursa pariwisata terbesar dunia, Internationale Tourismus-Börse (ITB) Berlin pada 5—9 Maret 2014.
Setidaknya, terdapat 20 koki spesialis yang akan menyajikan masakan Indonesia melalui penyelenggaraan loka karya memasak dan coaching clinic pada paviliun Indonesia di ajang bursa wisata dunia tersebut.
"Hal ini sejalan dengan upaya kami untuk lebih mengembangkan kuliner khas Indonesia ke mancanegara. Apalagi, di sana banyak permintaan dari restoran-restoran Indonesia yang hendak memasukan ikon kuliner dalam menunya," ucap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Senin sore (3/2/2014).
Kuliner merupakan sektor yang memberikan kontribusi sebesar Rp208,6 triliun, terbesar diantara sub sektor lainnya di sektor ekonomi kreatif.
Ke-30 ikon kuliner tersebut adalah ayam panggang bumbu rujak Yogyakarta, gado-gado Jakarta, nasi goreng kampung, serabi Bandung, sarikayo Minangkabau.
Ada es dawet ayu Banjarnegara, urap sayuran Yogyakarta, sayur nangka Kapau, lumpia Semarang, nagasari Yogyakarta, kue lumpur Jakarta, soto ayam Lamongan, rawon Surabaya, asinan Jakarta, dan sate ayam Madura.
Selain itu, sate maranggi Purwakarta, klappertaart Manado, tahu telur Surabaya, sate lilit Bali, rendang Padang, orak-arik buncis Solo.
Ada juga pindang patin Palembang, asam padeh tongkol Padang, nasi liwet Solo, es bir pletok Jakarta, kolak pisang ubi Bandung, ayam goreng lengkuas Bandung, laksa Bogor, kunyit asam Solo.
"Dengan Tumpeng Nusantara sebagai ikon unggulan dari 30 kuliner tersebut," tuturnya.