Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Swiss Akui Sulit Kembangkan Pariwisata di Flores

Pemerintah Swiss mengharapkan dukungan pemerintah daerah terkait rencana pengembangan kerja sama ekonomi di sektor pariwisata antara negara itu dan Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah Swiss mengharapkan dukungan pemerintah daerah terkait rencana pengembangan kerja sama ekonomi di sektor pariwisata antara negara itu dan Indonesia.

Duta Besar Swiss untuk Indonesia Heinz Walker-Nederkoorn mengemukakan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah cukup penting untuk menunjang keberhasilan program kerjasama antara Swiss dan Indonesia.

“Sejauh ini hambatan masih seputar penolakan beberapa bupati di Flores, sehingga mempersulit kinerja tim di lapangan,”ungkapnya di Jakarta, Senin (24/2/2014).

Seperti diketahui, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan Swiss State Secretariat for Economic Affairs of Swiss Confereration (SECO) telah menandatangani kesepakatan pengembangan pariwisata tahap I dan II.

Pada proyek tahap I, SECO mengucurkan dana senilai 5 juta Swiss Franc untuk mengembangkan pariwisata, melalui pembentukan destination management organization (DMO) di Kupang pada 2010.

Kerja sama tahap kedua, SECO kembali mengucurkan lebih besar yaitu 8,97 juta Swiss Franc untuk empat lokasi pariwisata yaitu Flores (NTT), Tanjung Putting (Kalimantan Tengah), Toraja (Sulawesi Selatan), dan Wakatobi (Sulawesi Tenggara) dalam kurun 2013-2017.

“Flores terpilih menjadi obyek pertama pada kerja sama tahap kedua ini. Tetapi penolakan dari sejumlah bupati di Flores menyulitkan kami untuk menggerakkan massa dari organisasi kepemudaan hingga organisasi pariwisata di Flores,”imbuhnya.

Dirinya mengatakan pihaknya menduplikasi konsep proyek sebelumnya pada proyek tahap II untuk menanamkan rasa memiliki atas kekayaan wisata alam kepada semua masyarakat di empat lokasi yang terpilih itu, tidak hanya terbatas pada agen perjalanan semata.

“Semua harus terlibat untuk membangun daya saing pariwisata itu, mulai dari masyarakat, pemerintah hingga sektor swasta,” katanya.

Selain membentuk DMO, kerjasama tersebut juga berupaya untuk menambah fasilitas infrastruktur di empat lokasi tersebut.

Indonesia, ungkap Heinz, memiliki banyak daerah dengan potensi pariwisata luar biasa tetapi infrastruktur yang terbatas mengakibatkan daerah itu tidak bisa berkembang maksimal.

“Kami [Swiss] ingin membagi pengalaman terkait manajemen pariwisata. Sektor turisme di Swiss terkenal hingga ke seluruh dunia karena didukung oleh system transportasi yang saling terintegrasi,” tekannya.

Dia menambahkan kapasitas sumber daya manusia juga penting untuk menunjang daya saing pariwisata di suatu daerah.

“Pendidikan adalah kunci utama untuk pengembangan pariwisata. Untuk mewujudkan hal itu, kami [Swiss] telah bekerja sama dengan sebuah institut pariwisata di Bandung dalam mendukung keberhasilan proyek tahap kedua ini,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper