Bisnis.com, TIANJIN (China): Airbus berencana menggenjot produksi fasilitas perakitan pesawat A320 di Tianjin, China pada tahun ini sebesar 20% menjadi 55 unit dari tahun sebelumnya sebesar 46 unit.
Andreas Ockel, General Manager Airbus (Tianjin) Final Assembly Co. Ltd., mengatakan, rencana itu seiring dengan besarnya pasar angkutan udara di China. Saat ini, negeri tirai bambu itu menjadi negara terbesar kedua pembeli pesawat Airbus setelah AS.
"Jumlah pesawat Airbus yang dikirim ke China sudah mencapai 1.001 unit hingga akhir 2013," katanya di sela-sela kunjungan ke fasilitas perakitan akhir Airbus di Tianjin, China, Sabtu (22/2/2014).
Ockel menjelaskan pihaknya memilih membangun fasilitas perakitan Airbus keluarga A320 di Tianjin karena kota berpenduduk 14 juta orang atau 1% dari total populasi di China. Fasilitas perakitan Airbus di Tianjin juga terdiri dari pusat pelatihan, pusat perbaikan (service center), dan engineering center.
Ockel menambahkan potensi pasar China sangat besar dengan proyeksi bakal ada 250 unit bandara di China pada 2020.
Perusahaan perakitan pesawat Airbus di Tianjin merupakan perusahaan yang 51% sahamnya dimiliki Airbus sedangkan sisanya 49% saham dikuasai konsorsium industri penerbangan China.
Thomas Cortey, Director Flow Line Airbus (Tianjin) Final Assembly Co. Ltd., mengemukakan komponen pesawat Airbus A320 berasal dari berbagai negara, tidak hanya negara-negara di Eropa.
"Contohnya, ada pintu pesawat yang didatangkan dari India, struktur sayap dari Xian, China, dan perlengkapan mekanik sayap dipasang di Tianjin," katanya.