Bisnis.com, TIANJIN, China-- Maskapai Indonesia AirAsia yang sebagian sahamnya dikuasai taipan Tony Fernandez telah mengoperasikan satu unit pesawat Airbus A320 hasil perakitan pabrik Airbus di Tianjin China.
Juru bicara Indonesia AirAsia Audrey Progestama Petriny mengatakan hingga 6 Februari 2014, usia pesawat itu sudah mencapai 4382 jam terbang (flight hours) dan 2.848 mendarat serta terbang (cycles).
Saat ini, menurutnya, hanya ada satu pesawat A320 Indonesia AirAsia yang dikirim dari Tianjin pada 7 Desember 2012 yaitu dengan registrasi PK-AZA.
"Sampai saat ini PK-AZA merupakan satu-satunya Airbus A320 dari Tianjin yang dikirim ke luar China," katanya menjelang kunjungan ke pabrik perakitan Airbus di Tianjin, Jumat (21/2/2014).
Kunjungan itu diikuti beberapa wartawan dari Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand atas undangan AirAsia Group dan Airbus.Audrey menjelaskan tidak ada perbedaan pesawat A320 dari Toulouse dengan yang diproduksi dari Tianjin.
Fasilitas Airbus di Tianjin adalah merupakan Final Assembly Line, yang hanya merakit modul-modul yang dikirim langsung dari Eropa.
Namun, dia menambahkan terdapat beberapa bagian A320 yang diproduksi di China, sebagaimana PT. Dirgantara Indonesia Bandung juga memproduksi beberapa bagian pesawat Airbus.Audrey menambahkan Indonesia AirAsia menerima Airbus dari Tianjin karena pendanaan tersebut berasal dari ICBC, dan kebetulan alokasi pesawat saat itu berasal dari Tianjin.
"Sebagai tambahan, dalam operasionalnya, reliabilitas pesawat A320 dari Tianjin tidak berbeda dengan pesawat A320 dari Toulouse."
Perusahaan perakitan pesawat Airbus di Tianjin merupakan perusahaan yang 51% sahamnya dimiliki Airbus sedangkan sisanya 49% saham dikuasai konsorsium industri penerbangan China.
Pabrik perakitan itu berlokasi di kawasan industri Binhai Tianjin dengan luas 600.000 km2.Pabrik di Tianjin tersebut merupakan bagian strategis dari rencana Airbus untuk memproduksi A320 menjadi 36 pesawat per bulanya untuk memenuhi peningkatan permintaan.
Pesawat Airbus A320 merupakan jenis pesawat terbang yang sukses dan telah menerima lebih dari 5.000 pesanan dan telah mengerjakan 2.000 pesawat.