Bisnis.com, JAKARTA—PT Harapan Sawit Lestari, anak perusahaan Cargill Indonesia yang mengelola perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat memastikan telah mendapat sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
Sertifikat RSPO yang diterima meliputi perkebunan inti yang dikelola sendiri oleh perusahaan, maupun perkebunan plasma yang dikelola oleh koperasi milik penduduk setempat.
Sementara sertifikat ini menjadi yang kedua diperoleh oleh Cargill setelah sebelumnya perkebunan di Sumatera Selatan atas nama PT Hindoli.
RSPO sendiri merupakan inisiatif multi-stakeholder global untuk kelapa sawit yang berkelanjutan yang menyatukan organisasi seperti LSM lingkungan dan sosial, petani, pabrikan dan penjual produk kelapa sawit.
Sertifikasi, seperti dijelaskan oleh Cargill, memiliki tujuan untuk mempromosikan pertumbuhan dan penggunaan produk kelapa sawit yang berkelanjutan melalui standar global yang kredibel dan melibatkan para pemangku kepentingan.
“Praktik-praktik keberlanjutan selalu jadi landasan operasional perkebunan kami,” kata CEO Cargill Tropical Palm John Hartmann, Selasa (18/2/2014).
Hartmann menuturkan, praktik itu akan diimplementasikan ke semua aspek operasional perusahaan, terkait dengan pemangku kepentingan dan operasional sebagai produsen kelapa sawit tersertifikasi.
Cargill, jelasnya, sudah memiliki kebijakan sendiri untuk produksi kelapa sawit secara bertanggung jawab di perkebunannya, bahkan sebelum ditetapkan prinsip-prinsip RSPO.
Dia memaparkan, sertifikasi RSPO merupakan komitmen untuk tidak menanam di lahan dengan nilai konservasi tinggi, tidak membuka perkebunan baru di lahan gambut atau lahan yang akan mengancam keanekaragaman hayati, serta kebijakan ketat untuk tidak membakar(no-burn) dalam membuka lahan.
Saat ini Cargill memiliki dan mengoperasikan tiga perkebunan kelapa sawit di Indonesia, PT Harapan Sawit Lestari dan PT Indo Sawit Kekal di Kalimantan Barat serta PT Hindoli di Sumatra Selatan, seluas kurang lebih 32.000 ha.