Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Andil Kenaikan Harga LPG terhadap Inflasi 2014 Diprediksi 0,2%

Kementerian Keuangan memperkirakan sumbangan kenaikan harga liquefied petroleum gas (LPG) 12 kg yang direncanakan pada Juli mendatang terhadap inflasi 2014 tidak lebih dari 0,2%.
PT Pertamina (Persero) berniat menaikkan lagi harga LPG tabung 12 kg pada 1 Juli 2014 sebesar Rp1.000 per kg. /bisnis.com
PT Pertamina (Persero) berniat menaikkan lagi harga LPG tabung 12 kg pada 1 Juli 2014 sebesar Rp1.000 per kg. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Keuangan memperkirakan sumbangan kenaikan harga liquefied petroleum gas (LPG) 12 kg yang direncanakan pada Juli mendatang terhadap inflasi 2014 tidak lebih dari 0,2%.

“Inflasi kita sudah hitung. Dampak inflasi dari kenaikan harga LPG itu di kisaran 0,1%-0,2%. Dan itu sudah dimasukkan pada estimasi inflasi tahunan kita,” kata Wakil Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro, Jumat (14/2/2014).

Menurutnya, keputusan kenaikan harga LPG itu datang dari korporasi bukan pemerintah. Kendati demikian, kenaikan harga LPG tersebut masih terkendali. Dia juga memperkirakan inflasi Juli 2014 akan lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Juli 2013.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Juli sejak 2010 hingga 2013 tergolong tinggi. Pada 2010, inflasi Juli mencapai 1,57% tertinggi dibandingkan dengan bulan lainnya. Pada Juli 2011 sebesar 0,67%, Juli 2012 0,70 dan Juli 2013 sebesar 3,29%.

Sekadar informasi, inflasi Januari 2014 tercatat 1,07% ketika harga LPG 12 kg dinaikkan. Akan tetapi, inflasi tersebut lebih disebabkan bahan makanan, dengan andil inflasi 0,56%. Sementara, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar hanya 0,25%.

Senada dengan di atas, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. Destry Damayanti memperkirakan andil gas terhadap inflasi tahunan sekitar 0,2%. Menurutnya, pengaruh langsung kenaikan gas tidak terlalu signifikan.

Kendati demikian, dia menilai yang perlu diwaspadai oleh pemerintah adalah dampak lanjutannya antara lain adanya migrasi pengguna LPG 12 kg ke LPG 3 kg. Oleh karena itu, pemerintah harus menyiapkan antisipasi adanya kemungkinan ini.

“Kenaikan harga LPG 12 kg, bisa menimbulkan pasar gelap di LPG 3 kg, dimana harganya tiba-tiba terkerek akibat permintaan yang melonjak. Tentunya, andil gas terhadap inflasi bisa di luar kendali atau perkiraan,” tuturnya.

Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) berniat menaikkan lagi harga LPG tabung 12 kg pada 1 Juli 2014 sebesar Rp1.000 per kg, setelah sebelumnya menaikkan harga sebanyak Rp1.000 per kg pada Januari yang lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper