Bisnis.com, JAKARTA—Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan memproduksi 450 juta standar kaki kubik gas per hari (million standard cubic feet per day/MMscfd) dari Lapangan Jangkrik dan Jangkrik North East.
Johanes Widjonarko, Pelaksana Tugas Kepala SKK Migas, mengatakan Lapangan Jangkrik dan Jangkrik North East di Wilayah Kerja Muara Bakau ditargetkan berproduksi pada awal 2017, dengan puncak produksi 450 MMscfd selama 6 tahun.
“Setelah puncak produksi, kedua lapangan migas itu akan mengalami penurunan produksi alamiah [decline rate]. Kami memperkirakan kedua lapangan itu dapat diproduksi selama 14 tahun,” katanya di Jakarta, Selasa (11/2/2014).
Widjonarko menuturkan pihaknya telah menetapkan pemenang lelang rekayasa, pengadaan, konstruksi, dan instalasi (engineering, procurement, construction, instalation/EPCI) untuk Lapangan Jangkrik dan Jangkrik Nort East.
Lelang EPCI-1 proyek itu dilakukan untuk pembuatan dan instalasi barge floating production unit (FPU). Proses tersebut diikuti 24 perusahaan, dan dimenangkan oleh konsorsium PT Saipem Indonesia, PT Tripatra Engineersand Construction, PT Chiyoda International Indonesia, dan Hyundai Heavy Industries Co. Ltd.
Sementara itu, lelang EPCI-2 proyek itu dilakukan untuk membangun fasilitas penerimaan di darat, jaringan pipa, dan peralatan pendukungnya. Proses lelang itu diikuti 18 perusahaan, dan dimenangkan konsorsium PT Technip Indonesia-Technip Geoproduction (M) Sdn. Bhd.
Kemudian, pengadaan engineering procurement-3 yang dilakukan untuk membangun sistem produksi bawah laut, sistem pengendalian, dan peralatan lainnya. Lelang itu diikuti oleh 18 perusahaan dan dimenangkan oleh PT FMC Santana Petroleum Equipment Indonesia.