Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produk Elektronik Dalam Negeri Mulai 'PD'

Guna mengurangi impor barang elektronik yang selama ini cukup tinggi, pemerintah siap meningkatkan produksi komputer, barang elektronik dan optik dalam negeri tahun ini. Pertumbuhan produksi barang elektronik tahun ini diperkirakan mencapai 10%.

Bisnis.com, JAKARTA - Guna mengurangi impor barang elektronik yang selama ini cukup tinggi, pemerintah siap meningkatkan produksi komputer, barang elektronik dan optik dalam negeri tahun ini. Pertumbuhan produksi barang elektronik tahun ini diperkirakan mencapai 10%.

 Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan produksi komputer, barang elektronik dan optik 2013 tumbuh 9,32% dibandingkan dengan periode 2012. Meski pertumbuhan tersebut lebih rendah dari pertumbuhan 2012 yang mencapai 10,34% dibandingkan dengan 2011, pemerintah masih optimis pertumbuhan produksi dalam negeri akan tumbuh 10% tahun ini.

 “Memang belum besar (produksi dalam negeri), tetapi sekarang ini waktunya produk barang elektronik Indonesia bisa tampil, ini akan substitusi impor yang cukup besar,” kata Hidayat di Jakarta, Selasa (11/2/2014).

Menurut Hidayat, impor barang elektronik ke Indonesia cukup besar. Untuk telepon genggam, impor tahun lalu mencapai 70 juta unit. Bila tahun ini pemerintah tidak memaksimalkan produk dalam negeri, impor telepon genggam bisa mencapai 80 juta unit.

Adapun berdasarkan catatan Electronik Marketer Club (EMC), penjualan produk elektronik di dalam negeri tahun ini diprediksi mencapai Rp37 triliun atau tumbuh 12% dibandingkan tahun sebelumnya Rp33 triliun karena ditopang penjualan televisi light emitting diode (LED).

Secara keseluruhan, penjualan televisi masih mendominasi dengan porsi 34% dari total omzet elektronik nasional. Sedangkan 40% lainnya disumbang oleh peralatan listrik rumah tangga seperti air conditioning (AC), lemari pendingin (kulkas), dan mesin cuci.

Ke depan, kata hidayat, pihaknya menginginkan agar produk-produk elektronik yang dijual di dalam negeri bisa dihasilkan oleh produsen lokal. “Kalau ditanya bisa mengurangi impor berapa, belum ada hitungannya, yang penting domestik memulai dulu yang kecil-kecil,” tambah Hidayat.

Mulai tampilnya produk elektronik dalam negeri, kata Hidayat dimulai oleh produk smartphone. Pada Oktober lalu, perusahaan pembuat komputer dan perangkatnya elektronik, Axioo meresmikan pabrik HP dan tabletdi Cakung dan Sunter. Adapun investasinya sekitar US$10 juta-US$15 juta.Kapasitas produksi HP dan Tablet merk Axioo (PT Tera Data) 750.000 unit/tahun.

Langkah Axioo ini merupakan titik tolak industri elektronika Indonesia dalam membuat smartphone. Sebelumnya Cross juga membangun pabrik di Indonesia. Kemudian, ada dua merek lain yang sudah mulai trial produksi pada Januari 2014. Kedua merek tersebut adalah Polytron dan Smartfren. Adapun perusahaan elektronika lain, Ti-Phone juga akan masuk ke Indonesia dengan produksi smartphone. Menurutnya, saat ini Ti-Phone sedang menyiapkan untuk pembangunan assembly di Jakarta.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper