BISNIS.COM, JAKARTA—Investor cenderung mengambil sikap wait and see dalam berinvestasi saat memasuki tahun Pemilu 2014.
Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan meskipun mengambil sikap wait and see, bukan berarti investor lalu membatalkan rencana investasi di Indonesia. Oleh sebab itu, lanjutnya, pertumbuhan investasi pada 2014 diprediksi hanya mengalami perlambatan saja, bukan penurunan.
“Sebenarnya [pemilu] tidak mengganggu, tetapi agak mempengaruhi perilaku kaum pengusaha. Mereka biasanya wait and see dulu, tetapi tidak sampai membatalkan [rencana investasinya],” katanya di kantor Kemenko Perekonomian, Senin (20/5).
Pemerintah memproyeksikan laju pertumbuhan investasi di 2014 sebesar 8,8%—10,2%. Proyeksi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan target laju pertumbuhan investasi di APBN 2013 sebesar 11,9%.
Adapun dalam Outlook 2013, pemerintah memprediksi laju pertumbuhan investasi tahun ini hanya 6,9%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), laju pertumbuhan investasi kuartal I/2013 hanya 5,9% year-on-year (yoy). Laju pertumbuhan tersebut menunjukkan angka terendah sejak kuartal IV/2009 yang tercatat 4,2% yoy.
