Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Jualan Kilang Minyak Mentah di Singapura

Pemerintah menawarkan proyek kilang penyulingan minyak mentah berkapasitas 300.000 barel kepada investor dalam ajang konsultasi pasar di Singapura, besok (Selasa, 11/2/2014).
 Kilang Minyak/Jibi
Kilang Minyak/Jibi

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menawarkan proyek kilang penyulingan minyak mentah berkapasitas 300.000 barel kepada investor dalam ajang konsultasi pasar di Singapura, besok (Selasa, 11/2/2014).

Wakil Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro menyampaikan sebanyak 20 perusahaan minyak dunia diundang dalam kegiatan itu, salah satunya Saudi Aramco, perusahaan minyak terbesar di dunia asal Arab Saudi.

Pemerintah akan menawarkan proyek dalam skema kerja sama pemerintah swasta (KPS). Pemerintah bertanggung jawab dalam penyediaan lahan, pemberian insentif tax holiday dan pembeli (off taker).

Adapun investor diminta membangun kilang pengolahan minyak mentah yang terintegrasi dengan industri petrokimia untuk mengoptimalkan margin. Dengan margin yang optimal, pemerintah diuntungkan karena investor tak perlu meminta insentif pajak berlebihan.

“(Target kami) bisa lelang internasional, dapat peserta yang memadai. Di sana (Singapura), kami mau mendengarkan investor maunya apa. Kami juga ingin tahu dari kita apa yang mau disiapkan,” katanya sebelum bertolak ke Singapura, Senin (10/2/2014).

Menurutnya, kebutuhan lahan untuk kilang minyak mencapai 400 hektare. Jika dikombinasikan dengan kilang petrokimia, maka luas lahan bisa dua kali lipat. Adapun investasi yang harus ditanamkan mencapai Rp90 triliun minus kilang petrokimia.   

Meskipun demikian, Bambang enggan menyebutkan lokasi lahan yang sudah disiapkan pemerintah. Menurutnya, lokasi itu cukup strategis karena berada di pesisir.

“Kami tidak mau disclosed dulu, meskipun besok akan kami sampaikan (kepada investor). Tapi, kami siapkan lahan yang sudah free and clear,” ujarnya.

Pemerintah, lanjutnya, menargetkan tender internasional rampung tahun ini sehingga tahun berikutnya konstruksi dapat dimulai. Proses itu bisa cepat mengingat sebagian besar studi kelayakan (feasibility study) yang dibiayai APBN 2013 senilai Rp300 miliar sudah selesai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper