Bisnis.com, SEMARANG - Di tengah berkurangnya pelaku industri hasil tembakau skala kecil di Jawa Tengah, PT Djarum berencana mengembangkan bisnis lewat investasi senilai Rp2,3 triliun pada 2014. Raksasa grup ini pun berencana melakukan ekspansi bisnis pada tahun ini.
"Oasis Djarum sudah minta persetujuan prinsip tahun lalu, untuk investasi tahun ini. Mereka mau tambah 10 mesin berkapasitas 16.000 batang rokok/menit," ungkap Kepala Industri Agro, Kimia dan Hasil Hutan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng Ratna Kawuri kepada Bisnis.com, Senin (10/2/2014).
Pada 2012 lalu, kapasitas produksi pabrik Djarum diproyeksi mencapai 55 miliar-60 miliar batang rokok.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Jateng Yuni Astuti menginformasikan satu investor pengolahan tembakau telah mengantongi izin prinsip. "Januari lalu baru teken izin prinsip senilai Rp2,3 triliun dari PT Djarum, termasuk nilai tertinggi yang diteken BPMD Jateng. Tetapi itu baru perizinan belum ada nilai realisasinya," kata dia.
Menurutnya, jangka waktu operasionalisasi perusahaan itu belum bisa dipastikan karena masih menunggu prosedur perizinan lengkap dan proses kajian investasi di wilayah yang dituju.
Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja Industri Rokok, Tembakau, Makanan dan Minuman Edi Riyanto memastikan tenaga kerja IKM pengolahan tembakau telah banyak berpindah mata pencaharian ke sektor industri lainnya.
"Sejak 2008 ketika industri kecil mulai tutup maka pekerja mulai beralih ada yang bertani ada yang usaha lainnya. sejauh ini banyak yang telah tertampung di sektor usaha lain." (Ana Noviani & Pamuji Tri Nastiti)