Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan aksi jual aset keuangan rupiah diperkirakan berlanjut.
Seperti diketahui aset keuangan rupiah terdisi dari obligasi, saham, dan rupiah.
“Aksi jual aset keuangan rupiah diperkirakan berlanjut,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (4/2/2014).
Prediksi tersebut didasari analisa Samuel sekurita sebagai berikut:
- Sentimen flight-to-safety kembali meningkat pada awal minggu ini terlihat pada yen yang turun ke bawah 102 dan yield US Treasury tenor 10 tahun yang jatuh ke kisaran 2.5%.
Paling tidak dua data menjadi penyebabnya, yaitu PMI Non-manufacturing China yang kembali turun, dan ISM Manufacturing AS yang jatuh ke titik terendah di dalam 7 bulan terakhir.
- Hampir seluruh mata uang di Asia melemah kemarin terhadap dollar, walaupun sebagian pasar keuangan masih tutup karena libur Imlek.
Kondisi rupiah sedikit lebih baik. Kurs rupiah NDF 1bulan menguat tipis merespons baiknya data surplus neraca perdagangan yang mencapai US$1,52 miliar.
- Inflasi yang naik dari 8.22% y-y ke 8.08% y-y menjaga tekanan pada yield SUN tenor 10 tahun yang bertahan di atas 9%.