Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan wisatawan asal China yang melancong ke luar negeri diperkirakan akan terus bertambah, bahkan mendominasi kunjungan wisatawan outbound dunia.
Untuk dapat menarik hati para turis tersebut, industri pariwisata harus mampu memahami bahasa serta budaya yang mereka miliki.
Lily Cheng, Managing Director TripAdvisor Cina mengakui bahasa dan perbedaan budaya sering kali menjadi masalah terbesar yang mereka hadapi ketika berwisata ke luar negeri. Oleh karena itulah, sambungnya, negara yang bisa menyiapkan pelayanan dan fasilitas yang bersahabat dengan mereka akan dilirik oleh para turis asal China tersebut
Misalnya, hotel yang memiliki staf dengan kemampuan berbahasa Mandarin, informasi perjalanan dalam bahasa China, foto dalam menu dan menerima kartu internasional seperti China Union Pay yang banyak dikenal wisatawan China. Selain itu, koneksi Wi-Fi gratis di ruangan, pendingin ruangan, teh Cina, cemilan dan mie instan adalah fasilitas kamar yang paling diminati.
“Hal-hal seperti itu, jika mampu dipenuhi tentu saja akan memiliki kesempatan lebih besar dalam menarik dan memenangkan mereka,” ucapnya.
Di samping itu, berdasarkan penelitian terbaru yang dilakukan daodao.com, wisatawan China juga biasanya akan lebih memilih menyelesaikan pembayaran setelah kedatangan. Wisatawan yang belum memiliki banyak pengalaman berwisata, biasanya akan lebih senang melakukan pemesanan melalui agen perjalanan online Cina (OTA).
Adapun, wisatawan dengan pengalaman yang lebih, kemungkinan besar akan melakukan pemesan melalui situs perjalanan online asing atau langsung ke properti tersebut.