Bisnis,com.JAKARTA - Pelaku industri kertas tahun ini diperkirakan akan meraup keuntungan dengan adanya pesta demokrasi dan perubahan buku kurikulum 2013.
Ketua Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) Misbahul Huda mengatakan konsumsi kertas tahun ini optimis tumbuh 4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kenaikan permintaan kertas terbanyak diprediksi dari alat peraga kampanye pemilu legislatif dan yudikatif serta perubahan buku kurikulum 2013.
“Rata-rata pertumbuhan kertas dunia sekitar 2%. Namun untuk negara berkembang seperti Indonesia, kami optimis 4%,” papar Misbahul kepada Bisnis,Rabu (29/1/2014).
Misbahul mengatakan permintaan kertas untuk kebutuhan pemilu diperkirakan mencapai 15.000 ton. Kebutuhan itu dihitung secara rerata pada pemilu sebelumnya.
Pasalnya, sekarang ini banyak calon legislatif (caleg) maupun capres (calon presiden) menggunakan media digital dalam berkampanye.
Sedangkan kebutuhan kertas yang tak terduga sebelumnya yakni kertas untuk buku cetak perubahan kurikulum 2013. Dampak positif dari perubahan kurikulum ini bisa menopang biaya produksi kendati pertumbuhan kertas tahun ini tidak mencapai dua digit.
“Kebutuhan buku kurikulum tahun ini dan tahun kemarin sekitar 200 juta eksemplar. Yang diperkirakan membutuhkan kertas sekitar 25.000 ton,” paparnya.