Bisnis,com.JAKARTA--Sedikitnya 135 perusahaan sepatu yang beroperasi di kawasan industri Tangerang, Banten, dan Bekasi tengah bersiap hengkang ke Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Relokasi besar-besaran bagi industri berskala besar, menengah sampai industri kecil ini dilakukan mengingat kenaikan upah minimum regional (UMR) di wilayah Jabodetabek terus melonjak.
Pengusaha alas kaki menilai pemerintah tidak sigap menyikapi kenaikan upah buruh yang hampir terjadi setiap tahun.
Tidak ada regulasi yang jelas mengenai upah buruh. Kondisi itu menyebabkan pelaku industri ini memutar otak untuk mempertahankan pabriknya di area Jabodetabek.
Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko mengatakan proses relokasi 135 perusahaan akan dilakukan tahun ini.
Menurutnya, pelaku industri sudah bersiap untuk hengkang dari Jabodetabek. Ada 135 perusahaan sepatu yang akan pindah ke Jawa Timur dan Jawa Tengah.
"Kami mulai saat ini. Pelaku industri sepatu tidak mau menunggu terlalu lama. Di Jakarta dan sekitarnya sudah tidak tepat untuk mengembangkan industri, harus ada wilayah kedua seperti di Jawa Timur,” papar Eddy saat dihubungi Bisnis.com, Senin (27/1/2014).
Jadi langkah ini, katanya, terkait erat dengan kenaikan upah buruh yang maki sulit dipenuhi para pengusaha.