Bisnis.com, JAKARTA - Meskipun secara umum diproyeksi mengalami perlambatan, peralihan penyewa ruang perkantoran di Jakarta masih akan terjadi pada 2014.
Kepala Riset Jones Lang LaSalle Anton Sitorus mengatakan dalam kondisi normal kebanyakan peralihan tersebut akan bergerak dari segmentasi perkantoran yang lebih rendah kepada ruang perkantoran dengan grade yang lebih tinggi. Hal tersebut, jelasnya, masih serupa seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
Dia menuturkan pada tahun lalu meyoritas perpindahan sewa kantor terjadi dari luar kawasan pusat bisnis (non-central business district/CBD) ke dalam CBD. Kendati begitu, dia menuturkan gerak perpindahan juga terjadi sebaliknya, dari CBD ke luar, tetapi naik atau tetap pada grade perkantoran yang sama.
“Dalam kondisi normal semua kantor akan up grade, tidak ada yang down grade, kecuali kondisi krisis. Sebagian besar relokasi dari non CBD ke CBD. Ada juga sebaliknya, terutama ke Simatupang,” katanya seusai Quarterly Media Briefing Jones Lang LaSalle, Q4 2013 Review, Kamis (23/1/2014).
Hingga akhir 2013, Jones Lang LaSalle mencatat tingkat hunian perkantoran di CBD Jakarta masih terus meningkat, dengan tertinggi pada gedung perkantoran premium (grade A+) yakni 96,3%. Gedung perkantoran grade B mengikuti dengan 94,5%, lalu grade A 93,9% dan grade C 85,6%.
Adapun, rata-rata tingkat hunian gedung perkantoran di luar CBD mencapai 93%. Pencapaian tersebut terbilang stabil karena didukung permintaan yang positif.