Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan produksi batu bara pada 2013 mecapai 421 juta ton. Jumlah tersebut lebih tinggi 7,6% dari target pemerintah tahun lalu yaitu 391 juta ton.
"Kebutuhan akan batu bara sangat tinggi sehingga tahun ini [2014] kemungkinan juga akan mencapai 400 juta ton," ujar Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM R. Sukhyar, Rabu (22/1/2014).
Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Bob Kamandanu mengatakan untuk memenuhi kapasitas produksi dalam negeri, produsen batu bara bersedia membangun pembangkit listrik tenaga uap asalkan izin mendirikan pembangkit tersebut dipermudah.
Mengenai cuaca ekstrem akhir-akhir ini, Bob mengatakan kendala cuaca telah diperhitungkan oleh setiap pengusaha. Pada bulan-bulan tertentu, di mana cuaca tidak memungkinkan untuk melakukan pengapalan, pengusaha mengurangi saparuh produksi dari target produksi perbulan.
"Kondisi [cuaca] sekarang kurang lebih sama dengan kondisi tahun lalu, sehingga sudah diperkirakan," imbuhnya.
Harga batu bara acuan pada Januari 2014 tercatat US$81,90 per ton. Sejak Oktober tahun lalu, harga batu bara acuan mulai merangkak naik dari US$76,61 ton. Harga yang mulai merangkak naik ini diperkirakan bertahan hingga pertangahan tahun.