Bisnis.com, JAKARTA—Meskipun realisasi investasi 2013 mencetak Rp398,6 triliun, tumbuh 27,3% dari realisasi investasi 2012 sebesar Rp313,2 triliun, pertumbuhan penanaman modal asing justru melambat.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang dirilis hari ini, Selasa (21/1/2014), pertumbuhan penanaman modal asing (PMA) secara tahunan atau year on year (yoy) tumbuh 22,4%, tetapi lebih rendah dari pertumbuhan PMA 2011-2012 sebesar 26,1%.
Bahkan, kinerja PMA sebesar Rp270,4 triliun tersebut meleset dari target pemerintah Rp272,6 triliun atau 99,2% dari target. Padahal, selama 2010-2011, realisasi PMA selalu mencatatkan hasil lebih besar dari target yang ditetapkan.
Berbeda dengan PMA, penanaman modal dalam negeri (PMDN) justru tumbuh 39% menjadi Rp128,2 triliun, lebih besar dari pertumbuhan PMDN 2011-2012 sebesar 21,3%. Adapun, pertumbuhan realisasi PMDN tahun ini tertinggi sejak 2010.
Wamenkeu Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan kondisi tersebut tidak perlu dikhawatirkan. Menurutnya, pemerintah memang berkeinginan menambah jumlah pengusaha dalam negeri, dan menyerap dana idle dalam negeri guna mendongkrak realisasi investasi.
“Sumber investasi kan tidak hanya dari asing. Saya kira yang paling penting adalah dampak dari total investasinya, terutama terhadap penciptaan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi kita,” ujarnya, Selasa (21/1/2014).
Sekadar informasi, BKPM mencatat penyerapan tenaga kerja sepanjang 2013 mencapai 1,82 juta orang, naik 42,18% dari tahun sebelumnya 1,28 juta orang. Pertumbuhan tersebut juga lebih tinggi dari pertumbuhan 2011-2012 sebesar 11,30%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google
News dan WA Channel