Bisnis.com, JAKARTA - Produksi gas dari unitisasi Lapangan Tiung Biru dan Jambaran untuk pabrik PT Pupuk Kujang Cikampek dialokasikan 85 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMscfd).
Deputi Pengendalian Komersial Satuan Kerja Khusus Pelaksana Tugas Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Widhyawan Prawiraatmadja mengatakan pihaknya masih memproses alokasi sisa dari produksi gas di lapangan tersebut.
"Alokasi 100 MMscfd masih diproses alokasinya," ujarnya, Selasa (21/1/2014).
Pengguna gas lain dari lapangan tersebut masih menunggu arahan pemerintah. Pasalnya, proyek Lapangan Tiung Biru, Jambaran, dan Cendana bisa berjalan bila telah ada kepastian alokasi gasnya.
Unitisasi lapangan itu ditargetkan memproduksi gas sekitar 180-185 MMscfd pada 2017-2018. Kepemilikan unitisasi Lapangan Tiung Biru-Jambaran dimiliki 8% oleh PT Pertamina EP (Persero) . Sisanya Mobil Cepu Limited, Pertamina EP Cepu, serta pemerintah setempat.
Selain PT Pupuk Kujang Cikampek, alokasi gas juga direncanakan untuk PT Petrokimia Gresik. Namun, perusahaan pupuk tersebut menginginkan pasokan gas dari Lapangan MDA-MBH yang dikembangkan Husky-CNOOC Madura Limited karena dianggap lebih murah.
