Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Padi Belum Diganggu Banjir

Menteri Pertanian Suswono menyatakan banjir di sejumlah wilayah di Tanah Air selama beberapa hari terakhir belum mengganggu produksi padi.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Suswono menyatakan banjir di sejumlah wilayah di Tanah Air selama beberapa hari terakhir belum mengganggu produksi padi.

"Lahan persawahan yang terkena dampak bencana banjir saat ini masih di bawah satu persen dari total produksi," katanya di Jakarta, Sabtu (18/1/2014), ketika menanggapi bencana banjir di sejumlah wilayah di Tanah Air seperti dikutip Antara.

Selain itu, lanjutnya, pertanaman padi yang terkena dampak banjir yakni tanaman yang baru ditanam sehingga bisa segera ditanami kembali.

Namun demikian ketika ditanyakan luasan areal persawahan yang terkena dampak banjir, Suswono menyatakan hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan secara resmi angka pastinya.

"Meskipun demikian yang masuk kategori puso atau gagal panen hanya sekitar 0,6 hingga 0,7 persen," katanya.

Untuk menanggulangi dampak banjir terhadap persawahan padi, Mentan menyatakan, pihaknya mengupayakan bantuan bagi padi yang mengalami puso melalui dana kontingensi.

Dia menyatakan, dana kontingensi tersebut dipergunakan untuk membantu bagi penyediaan benih untuk para petani yang terkena banjir, sedangkan bantuan bencana secara umum dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sementara itu terkait target pemerintah untuk mencapai surplus beras sebesar 10 juta ton pada tahun ini, menteri menyatakan keyakinannya hal itu dapat tercapai.

Terlebih lagi, lanjutnya, pemerintah telah menetapkan sejumlah strategi untuk mencapai target surplus tersebut melalui Aksi Bukit Tinggi yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Hari Pangan Sedunia 2013 di Padang.

"Dengan dukungan dari (pemerintah) daerah serta kerjasama dengan dunia usaha peluang untuk mencapai surplus 10 juta ton beras tersebut bisa diwujudkan," katanya.

Ketika ditanyakan anggaran yang disalurkan pemerintah untuk mencapai suplus tersebut, dia menyatakan, saat ini masih dibahas di tingkat Kementerian Koordinator Perekonomian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper