Bisnis.com, JAKARTA -- Uni Eropa memberikan bantuan senilai 1,8 juta euro kepada Indonesia melalu Kementerian ESDM dalam kegiatan Asean Shine untuk standar efisiensi pendingin udara di negara anggota Asean.
Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM Maritje Hutapea mengatakan bantuan dana tersebut untuk menciptakan standarisasi pendingin udara agar produk Indonesia juga bisa diekspor ke wilayah Asean. Program standarisasi pendingin udara ini akan berlangsung selama 4 tahun.
"Bantuan ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi energi yang digunakan dan dikeluarkan dari penggunaan pendingin udara," ujarnya, Kamis (16/1/2014).
Program ini bekerja sama dengan International Cooper Association Southeast Asia (ICASEA). Penerapan standarisasi pada pendingin udara (air conditioner/AC) akan dimulai dari survei pasar terlebih dahulu untuk menyusun road map.
Maritje mengatakan penyusunan road map diperlukan agar standar AC di Indonesia tidak memberatkan pelaku usaha. Tujuan dari penerapan standar AC, menurut CEO ICASEA Steven Sim, juga mampu meningkatkan perdagangan regional hingga 4,6%.
Penerapan efisiensi ini diharapkan menstimulasi inovasi dan membuka jalan pada bisnis yang menghasilkan pilihan produk efisiensi energi.