Bisnis.com, JAKARTA—Pengalihan sejumlah penerbangan komersial terjadwal dari Bandara Soekarno-Hatta ke Halim Perdanakusuma belum dapat dipastikan kapan akan dimulai.
Kesiapan maskapai untuk mengalihkan sebagian operasionalnya jadi salah satu ganjalan. Hingga saat ini, baru Citilink Indonesia yang menyatakan siap jika pengalihan dimulai pada 10 Januari 2013.
"Citilink sudah siap, untuk Garuda mungkin bulan depan dan [Indonesia] Airasia bulan Maret," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti, Selasa (7/1/2013).
Selain tiga maskapai tersebut, kata Herry, Group Lion juga mengajukan penerbangan melalui Halim. Padahal, Lion sebelumnya tidak tampak berminat mengalihkan penerbangannya dari Soetta ke Halim.
Berdasarkan peninjauan lapangan ke bandara di Jakarta Timur itu, Kementerian Perhubungan belum mengubah rencana awal.
"Tadi kami tinjau bersama Wakil Presiden Boediono. Pada dasarnya masih pada rencana awal, siap [dilakukan pengalihan] 10 Januari," tambah Herry.
Dia mengklaim pengerjaan fisik untuk operasionalisasi sudah hampir selesai, dengan persiapan sudah di atas 90%.
Terkait rekayasa lalu-lintas untuk mengantisipasi kemacetan, Herry menjajikan untuk bertemu dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta pada Rabu minggu depan.
Sebelumnya Menhub E.E. Mangindaan menyebutkan jika tidak tanggal 10 Januari, pengalihan akan dimulai pada Minggu (12/1). Selain menanti kesiapan operator bandara PT Angkasa Pura II, juga pihak airline.
Menurut Kepala Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Bambang S Ervan, saat ini tersedia slot 72 penerbangan atau pergerakan per hari untuk di Halim.
Bambang merinci dari pukul 06.00-12.00 WIB tersedia dua penerbangan datang dan dua penerbangan berangkat atau empat pergerakan per jam. Pukul 12.00-18.00 bisa enam pergerakan per jam dan antara 18.00-21.00 bisa diisi empat pergerakan.
Garuda Tunggu Kemenhub
Garuda memastikan belum akan melayani penerbangan dari Bandara Halim Perdana Kusuma dalam waktu dekat. Alasannya masih menunggu persetujuan Kementerian Perhubungan.
Menurut Kepala Humas Garuda Pujobroto, persetujuan itu terkait permohonan atas 10 slot penerbangan yang diminta maskapai pelat merah itu.
"Setelah persetujuan itu sudah ada, kami perlu waktu 32 hari untuk mempersiapkan segala sesuatu terkait pelayanan Garuda di Halim," katanya.
Pelayanan Garuda, lanjutnya, harus standar atau sama dengan yang diberikan di Bandara Sotta. Pihaknya harus menjamin layanan full service tetap bisa diberikan kepada penumpang di Halim.
Untuk rute yang kemungkinan dialihkan, Garuda akan memilih rute-rute yang memiliki frekuensi penerbangan tinggi seperti Jakarta-Surabaya.
Salah satu tujuannya, kata Pujobroto, untuk mengantisipasi penumpang yang melakukan penerbangan lanjutan.
Sementara itu, Lion Air belum memutuskan untuk mengalihkan penerbangan ke Halim atau tidak. Direktur Umum Lion Edward Sirait beralasan masih melakukan kalkulasi terkait harga.
"Ada salah satunya soal harga avtur yang di Halim lebih mahal daripada di Cengkareng. Ini akan berpengaruh pada tarif," katanya.