Bisnis.com, BATAM – Produksi ikan tangkap Indonesia hingga kini belum dapat digarap secara maksimal. Apa saja penyebabnya?
Sjarief Widjaja, Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), mengungkapkan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi ikan tangkap Indonesia adalah kapasitas kapal nelayan.
“Dengan luas wilayah 5,8 juta km persegi, kita punya sekitar 595.000 kapal nelayan, tetapi hanya 4.800 yang ukurannya di atas 30 gross ton,” ujarnya saat peresmian kapal pengawas perikanan Hiu Macan Tutul 002 dan kapal Hiu 011 di Batam, Senin (23/12/2013).
Kapal yang ukurannya di atas 30 gross ton menurutnya dapat berlayar sampai ke laut lepas sehingga dapat menghasilkan ikan tangkap dalam jumlah besar.
Selain itu, sebagian besar lain kapal nelayan di Indonesia masih di bawah 30 gross ton sehingga hanya dapat beroperasi di kawasan perairan pesisir dan tentunya tidak mampu mendapatkan hasil yang banyak.
“Jadi yang menyebabkan kenapa di daerah pesisir kita over hitting, karena begitu banyak pemainnya, tetapi yang di luar masih sedikit sekali,” sambungnya.
Pada kesempatan itu, Sjarief Widjaja meresmikan pengoperasian dua kapal baru pengawas perikanan yang dibangun oleh perusahaan galangan di Kota Batam.
Kedua kapal itu, yakni kapal Hiu Macan Tutul 002 yang akan dioperasikan di Perairan Natuna dan kapal Hiu 011 yang akan beroperasi di perairan Raja Ampat.