Bisnis.com, JAKARTA – Berkuranganya lahan pertanian di Kota Bekasi yang disebabkan pengembangan perumahan menimbulkan 40 titik banjir di wilayah tersebut.
"Dulu Bekasi adalah daerah pertanian, setelah mengalami perubahan dengan banyaknya pengembangan rumah, maka lahan pertaniannya menjadi berkurang,” ujar Walikota Bekasi Rahmat Effendi di Jakarta, Jumat (13/12/2013).
Untuk mengurangi titik banjir yang tersebar di wilayah Bekasi dan sekitarnya, Pemerintah Kota Bekasi melakukan kesepakatan kerja sama dengan Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air di Kota Bekasi antara Dirjen Sumber Daya Air Mohamad Hasan dan Walikota Bekasi, didampingi Direktur Sungai dan Pantai Pitoyo Subandrio dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane T. Iskandar, kemarin.
“Dengan adanya kesepakatan bersama dengan Ditjen SDA, diharapkan 40 titik banjir di Bekasi dapat berkurang sedikit demi sedikit,” kata Rahmat.
Sementara itu Dirjen Sumber Daya Air Mohamad Hasan mengungkapkan mengatakan tetap fokus terhadap pengendalian banjir di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Kota Bekasi.
“Kita masih fokus menambal yang bolong-bolong seperti perbaikan tanggul terlebih dahulu, baru normalisasi sungai bisa dilakukan. Kemudian setu-setu juga menjadi prioritas kami, namun karena pengelolaannya sangat sarat dengan permasalahan sosial, maka harus dilakukan bersama-sama,” papar Hasan.