Bisnis.com, JAKARTA - Perencanaan proyek yang kurang baik menyulitkan pemerintah memacu penyerapan anggaran yang setiap tahun selalu tersendat.
Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan tiap tahun pemerintah selalu berharap realisasi penggunaan dana APBN bisa lebih baik dari tahun sebelumnya.
Namun, dia mengakui upaya mendorong penyerapan anggaran, khususnya belanja modal, selalu terhambat berbagai masalah klasik di lapangan.
“Harapan selalu dari tahun ke tahun, tapi di lapangan kan susah, apalagi kalau belanja modal,” kata Bambang di Istana Bogor, Selasa (10/12/2013).
Bambang memaparkan permasalahan utama penyerapan belanja modal adalah kesulitan pembebasan lahan dan kerumitan aturan pengadaan barang.
Akar dari sebagian besar permasalahan tersebut, lanjutnya, adalah perencanaan dari unsur pemerintah pengguna anggaran yang masih buruk.
Kementerian, lembaga, atau pemerintah daerah pengguna anggaran sering memaksakan penganggaran sebuah proyek di APBN tanpa persiapan yang memadai.
“Proyek ini sebetulnya tidak perlu, ada atau belum siap sekarang dipaksakan, akhirnya tidak jalan kan,tidak terserap,” kata Wamenkeu.
Pemerintah dan DPR menganggarkan dana belanja Rp1.842,5 triliun dalam APBN 2014.
Dana sebesar Rp1.249,9 triliun akan dialokasikan untuk kementerian/lembaga di tingkat pusat, sedangkan dana sebesar Rp592,6 triliun akan disalurkan ke pemerintah daerah.