Bisnis.com, JAKARTA– Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan seluruh paket pekerjaan Direktif Presiden Percepatan Pengembangan Madura dapat selesai pada akhir tahun ini.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto menjelaskan pembangunan infrastruktur bidang PU dengan anggaran Rp572,67 miliar tersebut dilaksanakan di Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
"Semua proyek direktif Presiden sudah kita kontrakan, Insya Allah bisa selesai akhir Desember ini," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (6/12/2013).
Dia menyampaikan dana tersebut dialokasikan untuk bidang Bina Marga Rp230 miliar berupa penanganan beberapa ruas jalan di Madura baik jalan nasional, provinsi, maupun kabupaten.
Kemudian bidang Sumber Daya Air Rp301,33 miliar mencakup pembangunan embung, geomembran, penanganan banjir, penanganan abrasi pantai, serta perbaikan jaringan irigasi.
Selanjutnya, bidang Cipta Karya Rp41,34 miliar yakni pembuatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).
Lebih lanjut Djoko menjelaskan pelaksanaan fisik proyek tersebut sempat terlambat karena proses revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang cukup memakan waktu. Proses tersebut, sambungnya, baru selesai pada akhir September, bahkan ada yang akhir Oktober.
"Memang agak terlambat karena barangkali kita semua tidak mengira proses revisi DIPA itu lama. Jadi meskipun tender sudah selesai, kontrak tidak bisa ditandatangani, begitu kita tandatangani waktunya tinggal 1-2 bulan," paparnya.
Selain itu Kementerian PU juga menjalankan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) dan Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (P2IP) masing-masing 54 kelurahan dan 364 desa di Madura.
Djoko menuturkan program bersifat pemberdayaan masyarakat tersebut selain menyediakan infrastruktur dasar juga bertujuan menciptakan lapangan pekerjaan.
"Program-program seperti ini sangat bermanfaat dan membantu masyarakat berpenghasilan rendah karena dapat menyerap tenaga kerja," jelasnya.