Bisnis.com, MEDAN - PT Platinum Ceramics Industry membidik target pertumbuhan sebesar 15% pada 2014 melalui strategi peluncuran berbagai produk baru.
Direktur Penjualan dan Distribusi Platinum Ceramics Industry Welly Santoso memperkirakan pada 2014 mendatang persaingan pada industri keramik akan semakin ketat.
Tahun depan diperkirakan masih masih ada pengaruh kebijakan Bank Indonesia bagi kredit kepemilikan rumah (KPR), loan to value (LTV) dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tahun ini terhadap industri keramik.
"Kami optimis pertumbuhan tahun depan akan sama seperti tahun ini sekitar 15%," ungkapnya kepada Bisnis.com, Selasa (3/12/2013).
Menurutnya, dampak kebijakan-kebijakan pemerintah pada sektor properti tidak terlampau besar kepada industri keramik. Kendati demikian, dia tetap menyiapkan strategi dan antisipasi agar perseroan tetap tumbuh seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Target yang ditetapkan perseroan memang lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan industri keramik di Tanah Air.
Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) memprediksi industri ini akan tumbuh 10% hingga akhir 2013.
Diperkirakan pertumbuhan industri keramik dalam negeri masih melambat hingga akhir tahun ini seiring perlambatan sektor properti Indonesia.
Kendati demikian, dari sisi total produksi, pada tahun ini tercatat meningkat tipis menjadi 400 juta meter persegi dari sebelumnya 380 juta meter persegi.
Direktur Pemasaran Platinum Ceramics Industry Suwanto mengaku pihaknya memiliki strategi khusus agar target tersebut dapat tercapai.
Sepanjang tahun ini saja, perseroan telah meluncurkan 164 produk baru dengan motif, warna dan corak yang baru pula.
Perseroan juga menanamkan kesadaran merek Platinum kepada konsumen melalui retail gathering, pertemuan dengan arsitek, goes to campus, dan pameran di sejumlah kota di Indonesia.
"Kami selalu ada antisipasi apa yang terjadi, salah satunya dengan menggelar roadshow dan pameran," paparnya.
Dia optimistis pangsa pasar keramik masih cukup tinggi di dalam negeri seiring dengan tingginya kebutuhan rumah.
Pada rumah dengan tipe kurang dari Rp500 juta, pertumbuhannya masih mencapai 10%-15%.
Platinum, sambungnya, tidak hanya menyasar segmen pada tipe rumah dengan harga lebih dari Rp500 juta.
Namun, rumah dengan harga Rp300 juta hingga Rp500 juta juga menggunakan produk keramik.
Sementara itu, produsen keramik yang berkiblat pada tren di Eropa ini menilai pasar di Medan masih cukup luas.
Bagi perseroan, penjualan keramik di Medan masih lebih rendah dibandingkan dengan penjualan di Sulawesi Selatan dan Pekanbaru, Riau.
Platinum memiliki sekitar 400 retailer di Sumut dan Aceh. Dia berharap dengan potensi yang besar itu, Sumut dan Aceh akan mengalami pertumbuhan penjualan yang tinggi.
Platinum Ceramics yang beroperasi sejak 1971 menyasar konsumen menengah bawah dan menengah atas, melalui pengoperasian pabrik keramik di Surabaya, Gresik serta Bekasi. (ra)
Platinum Ceramics Bidik Pertumbuhan 15%
PT Platinum Ceramics Industry membidik target pertumbuhan sebesar 15% pada 2014 melalui strategi peluncuran berbagai produk baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sukirno
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
17 menit yang lalu
RI Bidik 16 Juta Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada 2025
18 menit yang lalu
Usai Turunkan PPN, Vietnam Gabungkan Kementerian dan Pangkas PNS
34 menit yang lalu