Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lebih dari 131 Juta Orang Belanja Online Pada 'Cyber Monday'

Lebih dari 131 juta orang diperkirakan berbelanja melalui Internet pada Cyber Monday, hari penjualan terbesar bagi e-commerce, demikian hasil survei Federasi Pengecer Nasional (NRF), Senin (2/12/2013).
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, WASHINGTON - Lebih dari 131 juta orang diperkirakan berbelanja melalui Internet pada "Cyber Monday", hari penjualan terbesar bagi e-commerce, demikian hasil survei Federasi Pengecer Nasional (NRF), Senin (2/12/2013).

Menurut jajak pendapat tersebut, 43,3% orang diperkirakan melakukan berbagai kesepakatan pada "Cyber Monday", sebagai tindakan pertama pada pagi hari.

"Meskipun terjadi pemecahan rekor belanja daring saat Thanksgiving Day dan Black Friday, orang yang belanja saat hari libur belum selesai; kami kira 'Cyber Monday' jadi lebih besar dari sebelumnya," kata CEO dan Presiden NRF Matthew Shay.

Survei itu memperlihatkan perangkat telepon genggam memainkan peran semakin penting dalam belanja daring sebab konsumen kian mengandalkan tablet dan telepon cerdas mereka untuk mencapai dan membeli produk, kata Xinhua -yang dipantau Antara di Jakarta, Senin siang.

Jajak pendapat tersebut memperlihatkan 24,8 juta orang mengatakan mereka akan menggunakan perangkat jinjing mereka, kenaikan 22% dibandingkan dengan jumlah tahun lalu dan perubahan drastis dari hanya 3,7 juta orang pada 2009.

Delapan dari 10 pengecer daring diperkirakan mengajukan tawaran khusus pada "Cyber Monday". Lebih dari separuh pengecer telah lebih dulu membersihkan aplikasi dan jejaring perangkat jinjing mereka dan operasi rantai pasokan mereka siap memecahkan rekor lalu-lintas digital, kata survei tersebut.

Pada hari yang sama, NRF telah menyiarkan ramalannya mengenai penjualan sepanjang akhir pekan Thanksgiving. Jumlahnya ialah US$57,4 miliar, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan US$58,1 miliar yang dicapai pada 2012.

Terakhir kali rekor tersebut merosot pada akhir pekan Thanksgiving ialah pada 2008, persis setelah krisis keuangan merebak, demikian data dari NRF. (Antara)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sepudin Zuhri
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper