Bisnis.com, MALANG — Proyek tol Pandaan-Malang ditangani Gubernur Jatim Soekarwo dengan mendesak pemerintah pusat segera merealisasikannya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang Budi Herwanto mengatakan perwakilan dari Pemkab Pasuruan, Pemkab Malang, dan Kota Malang telah dikumpulkan di Kantor Gubernur Jatim, dua pekan lalu. Gubernur meminta laporan perkembangan masalah-masalah yang berkaitan dengan proyek tol di daerah masing-masing.
“Dalam kesempatan Pak Gubernur berjanji akan menyurati pemerintah pusat agar segera merealisasikan proyek tol Pandaan-Malang,” kata Budi di Malang, Selasa (26/11/2013).
Dari rapat tersebut diketahui kalau pembebasan tanah untuk proyek tol Pandaan-Malang sebenarnya sedang berlangsung dan sebagian besar telah berhasil dibebaskan.
Proyek jalan tol tersebut direncanakan sepanjang 54,6 kilometer dan menghabiskan lahan seluas 358,2 hektare yang meliputi 208,55 hektare di wilayah Kabupaten Malang, 133,91 hektare di Kabupaten Pasuruan, dan 15,74 hektare di wilayah Kota Malang.
Di wilayah Kab. Malang, jalan tol tersebut akan melintasi Kecamatan Lawang, Singosari dan Pakis di 15 desa.
Trace jalan tol Pandaan-Malang, kata Budi, juga tidak berubah. Daerah juga telah mengkaji ulang analisa dampak lingkungan proyek tersebut dan hasilnya tidak ada perubahan, sama seperti pada rencana semula.
Dia memprediksikan, pengerjaan fisik proyek tersebut baru akan dimulai pada 2014, karena proyek tersebut belum ditenderkan. Tender proyek tol Pandaan-Malang bisa dilakukan jika amdal dan pembebasan tanahnya sudah rampung.
“Kami tidak tahu perkembangan riil pembebasan tanah jalan tol Pandaan-Malang karena merupakan kewenangan pemerintah pusat,” ujarnya.
Bupati Malang Rendra Kresna juga memperkirakan hal yang sama, yakni tiang pancang pembangunan jalan tol tersebut akan dilakukan awal 2014, sedangkan pembebasan tanahnya diharapkan sudah selesai pembebasan lahannya.
Dia menegaskan, Pemkab Malang jga mendorong percepatan pembangunan karena proyek tersebut dapat membantu kusutnya lalu-lintas di Kec. Siongosari karena interchange jalan tersebut berada di Karanglo.
Budi menegaskan, Pemkot Malang juga mendukung proyek tersebut dengan melebarkan jalan kolektor primer di sepanjang Jl Kiagengribik-Jl Mayjen Sungkono.
Pemkot Malang juga mewacanakan akan mengusulkan Bandara Abd Saleh sebagai embarkasi haji jika proyek tol Pandaan-Malang selesai dan bandara tersebut ditingkatkan menjadi bandara internasional.
Dengan adanya jalan tol dan dilebarkan Jl Kiagenggribik-Jl Mayjen Sungkono menjadi 25 meter, maka diharapkan pengembangan kawasan Kota Malang bagian timur bisa lebih dipercepat.
Dengan demikian, maka nantinya pusat keramaian di Kota Malang tidak hanya berpusat di tengah kota.(