Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Diminta Benahi Fasilitas Penunjang Hortikultura

Pelaku usaha hortikultura di Jawa Barat meminta pemerintah membenahi infrastruktur penunjang hortikultura dari hulu sampai hilir yang dianggap masih lemah.
/Antara
/Antara

Bisnis.com, BANDUNG—Pelaku usaha hortikultura di Jawa Barat meminta pemerintah membenahi infrastruktur penunjang hortikultura dari hulu sampai hilir yang dianggap masih lemah.

Direktur Cianjur Fresh Jafar Priyono mengemukakan usaha hortikultura pada umumnya pertanian masyarakat dengan skala usaha kecil dan pengelolaanya kurang didukung infrastruktur yang memadai.

Dia mengungkapkan selama ini pelaku usaha hortikultura masih rendah mengakses sarana, prasarana, teknologi, pembiayaan, maupun informasi.

 “Lemahnya akses berakibat pada rendahnya produktivitas, mutu, dan efisiensi yang menyebabkan daya saing hortikulura rendah,” katanya kepada Bisnis, Minggu (24/11/2013).

Menurutnya, pemerintah harus menyiasati agar pelaku usaha hortikultura bisa mengakses berbagai infrastruktur, terutama saat perdagangan bebas Asean 2015 digulirkan.

Potensi pasar hortikultura di Jabar sangat dinamis dan terus berkembang seiring perkembangan dan modernisasi semua aspek pembangunan.

Hal itu menjadi peluang para petani untuk bisa berdaya saing dengan produk impor saat digulirkannya perdagangan bebas Asean.

Tak hanya pasar domestik, ekspor produk hortikultura di Jabar berpotensi diperbesar mengingat kualitasnya sangat tinggi. Namun, hal itu perlu penyeleksian ketat dengan didukung dokumen yang valid karena beberapa negara tujuan menerapkan regulasi yang memperketat datangnya produk dari negara lain.

Adapun untuk strategi pasar pihaknya menyarankan petani menyiapkan produk yang berkualitas secara berkelanjutan sesuai dengan permintaan pasar.

“Kondisi ini memaksa petani harus terus berinovasi agar produksi hortikultura tetap berkualitas tinggi sesuai permintaan pasar,” tegasnya.

Sementara itu, Kasi Buah dan Sayuran Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Diperta) Jabar Suwito Hadi mengemukakan jelang bergulirnya pasar bebas Asean pihaknya terus gencar produksi hortikultura yang bermutu.

"Terlebih pada 2015 perdagangan bebas antar negara Asean. Dari sisi kualitas dan kuantitas harus bisa berdaya saing," katanya.

Diperta gencar memberikan pelatihan atau pun sosialisasi kepada petani untuk menjaga setiap jenis tanamannya supaya terhidar dari hama penyakit serta anomali cuaca.

 "Pemerintah hanya bisa membantu memberikan penyuluhan atau pembekalan pengetahuan kepada petani, sedangkan untuk bantuan dalam bentuk lainnya masih terbatas," ujarnya.

Diperta mengharapkan hasil produk hortikultura harus banyak diserap pasar domestik, sehingga masyarakat lokal dapat menikmati buah dan sayuran yang sehat dengan bernutrisi terjamin, serta produknya mampu bersaing dengan produk  impor. (Wandrik Panca Adiguna)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper