Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan penjualan produk elektronik dalam negeri pada Oktober 2013 terkoreksi menjadi 12%, setelah sebelumnya mencapai 13% pada kuartal III/2013 karena daya beli masyarakat yang menurun.
Ketua Electronic Marketer Club (EMC) Rudyanto menjelaskan sepanjang tahun ini pengusaha elektronik telah menaikan harga rata-rata 5%-15% sebagai dampak pelemahan rupiah.
Apalagi, 50% komponen elektronik diperoleh dari impor, sehingga industri tidak mungkin bertahan tanpa melakukan penaikan harga.
“Biasanya kalau setelah harga naik, market melemah. Jadi hampir seluruh kategori produk elektronik mengalami penurunan penjualan,” katanya kepada Bisnis, Kamis (21/11/2013).
Rudy menjelaskan hingga akhir tahun ini pun penjualan produk elektronik diprediksi tidak bisa mencapai target pertumbuhan 15% atau hanya tumbuh antara 13%-14%.
“Mungkin akan hanya ada sedikit pertumbuhan sampai akhir tahun, karena biasanya banyak perusahaan yang mengejar pertumbuhan penjualan pada Desember,” jelasnya.
Pertumbuhan pasar elektronik yang melambat tahun ini persis seperti yang diprediksikan oleh EMC tahun lalu. Perkiraan penjualan elektronik tahun ini tidak sebagus 2012 yang mampu tumbuh 18%, lantaran kondisi ekonomi dunia dan iklim industri yang kurang kondusif pada 2013.
Dia menjelaskan penjualan pada Oktober 2013 ini mencapai Rp26,8 triliun. Penjualan tahun ini didorong oleh home product seperti air conditioner (AC), mesin cuci, lemari es, sedangkan penjualan produk televisi justru stagnan sejak tahun lalu.
“Home product masih akan terus tumbuh karena kepemilikan rumah tangga di Indonesia masih rendah,” katanya.
Lanjut Rudy, home product merupakan kebutuhan yang mendesak bagi rumah tangga, sehingga masyarakat menunda pembelian televisi baru atau mengganti TV nya yang lama.
Berdasarkan data EMC, penjualan produk elektronik pada Oktober 2013 dengan kategori AC mencapai Rp4,4 triliun, mesin cuci Rp3,2 triliun, dan lemari es Rp5,8 triliun.
Penjualan Elektronik Terkoreksi 12%
Pertumbuhan penjualan produk elektronik dalam negeri pada Oktober 2013 terkoreksi menjadi 12% setelah sebelumnya mencapai 13% pada kuartal III/2013 lantaran daya beli masyarakat yang menurun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Peni Widarti
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

4 menit yang lalu
Lo Kheng Hong Unveils Reason for Adding Stake in Salim Group’s SIMP

13 menit yang lalu
Internet Murah 100 Mbps Kian Dekat, Emiten Ini Pasang Kuda-Kuda
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

6 menit yang lalu
Resep Ekonom Agar Beban Subsidi Listrik Dapat Ditekan

24 menit yang lalu
8 Provinsi Belum Terfasilitasi MBG 3B, Bali hingga Papua Selatan
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
