Bisnis.com, BANDUNG--Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggenjot program peningkatan kehidupan nelayan (PKN) pada 2014, bagi seluruh nelayan di 816 pelabuhan perikanan (PP) dan pangkalan pendaratan ikan (PPI).
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Gellwynn Jusuf mengemukakan program tersebut bertujuan untuk menekan rumah tangga sasaran (RTS) nelayan miskin secara nasional.
"Program tersebut terdiri dari 8 kegiatan antara lain pekerjaan alternatif dan tambahan pendapatan bagi keluarga nelayan, skema UMK dan Kredit Usaha Rakyat (KUR), pembangunan SPBU solar, pembangunan Cold storage, angkutan murah, pembuatan rumah murah, fasilitas sekolah/puskesmas, dan fasilitas bank rakyat," katanya kepada Bisnis.com, Senin (18/11/2013) malam.
Dia menjelaskan program tersebut sudah digulirkan selama 2 tahun sesuai dengan keputusan presiden (kepres) No.10/2011 tentang tim koordinasi 12 kementerian dan lembaga terhadap peningkatan program pro-rakyat.
Akan tetapi, program tersebut masih terdapat kekurangan salah satunya rendahnya penyerapan program KUR oleh nelayan yang masih di bawah 1%. Padahal, alokasi KUR mencapai triliunan.
Dia menilai persoalan jaminan dan kepastian bisnis sektor perikanan dianggap berisiko tinggi, dan cukup menghambat nelayan untuk mendapatkan modal usaha.
Selain itu, koordinasi di antara kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah masih harus dipertajam arahnya, terutama dalam hal pendataan yang akurat dan baru agar program PKN tepat sasaran. Selama ini, pihaknya menggunakan data Badan Pusat Statistik (BPS). (ra)
Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Dipacu
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggenjot program peningkatan kehidupan nelayan (PKN) pada 2014, bagi seluruh nelayan di 816 pelabuhan perikanan (PP) dan pangkalan pendaratan ikan (PPI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Wandrik Panca Adiguna
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 menit yang lalu