Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Satellite Account Bisa Katrol Kontribusi Kehutanan terhadap PDB

Dengan penerapan satellite account, kontribusi sektor kehutanan terhadap pembentukan produk domestik bruto (PDB) terkatrol menjadi lebih dari 2%.

Bisnis.com, JAKARTA - Dengan penerapan satellite account, kontribusi sektor kehutanan terhadap pembentukan produk domestik bruto (PDB) terkatrol menjadi lebih dari 2%.

Staf Ahli bidang Ekonomi dan Perdagangan Internasional Kementerian Kehutanan Ida Bagus Putera Parthama mengatakan nilai kontribusi subsektor kehutanan yang selama ini tercatat tidak sepadan dengan potensi luas kawasan hutan negara yang mencapai lebih dari 60% luas daratan Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, kontribusi PDB dari subsektor kehutanan hanya mencapai 0,80% pada 2009, 0,75% pada 2010, 0,70% pada 2011, dan 0,67% pada 2012.

"Dari kacamata orang kehutanan, masa sumbangannya ke PDB kurang dari 1%. Dengan metode satellite account ini perhitungannya bisa lebih proporsional," kata Parthama, Jumat (15/11).

Dengan pendekatan satellite account yang mencakup PDB industri berbasis kehutanan dan perdagangan produk kehutanan maka peran subsektor kehutanan meningkat menjadi 2,81% pada 2009, 2,51% pada 2010, dan 2,30% pada 2011.

Direktur Neraca Produksi BPS Buyung Airlangga menuturkan PDB subsektor kehutanan selama ini dihutung dari komoditas yang pembinaannya dilakukan oleh Kementerian Kehutanan. Data yang dihitung mencakup hasil hutan kayu, nonkayu, jasa lingkungan, dan industri hasil kehutanan.

"Tapi data dari sektor itu seringkali undercoverage dan underestimated. Data produksi kayu log itu hanya 30% dari total yang diserap industri. Data ini yang masih bolong-bolong," kata Buyung.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia Purwadi Soeprihanto mengatakan data merupakan faktor yang sangat krusial untuk menunjukkan kontribusi sektor kehutanan yang sesungguhnya.

"Data ini krusial sekali. Yang dimiliki BPS baru 18 ISIC yang murni dari subsektor kehutanan. Ini harus dieksplorasi lebih lanjut untuk memberikan tambahan informasi lebih lengkap," ujarnya.

Selain itu, peningkatan kontribusi sektor kehutanan terhadap perekonomian nasional harus ditopang dengan industri bahan baku sumber daya alam berkelanjutan, terutama hutan tanaman industri.

"Hutan tanaman ini ke depan akan jadi andalan Indonesia. Hutan tanaman masyarkat itu punya potensi yang besar untuk agroforestry, tumpang sari. Nah ini juga belum optimal pencatatannya," tutur Purwadi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper