Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan pasar properti 2014 diprediksi melambat oleh sejumlah kalangan jika dibandingkan dengan periode emasnya dalam 3 tahun terakhir.
Menghadapi kondisi tersebut, pengembang properti pun ditantang untuk menghadirkan strategi bisnis yang tepat untuk merebut ceruk keuntungan di tahun politik tersebut.
Direktur Keuangan PT Ciputra Development Tbk. Tulus Santosa mengatakan di tengah ketidakpastian pasar fokus pihaknya pada 2014 tetap ke real estate, baik apartemen maupun rumah tapak. Kendati begitu, dia menuturkan pihaknya lebih mengutamakan pengembangan rumah tapak sebab masih menjadi yang terutama di berbagai daerah.
"Kecuali di Jakarta pastinya. Tanahnya sudah jarang dan mahal," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (13/11) .
Di samping itu, jelasnya, pada tahun depan pihaknya akan mulai menjajaki kemungkinan mengembangkan superblok dan properti komersil.
Untuk superblok, dia menyatakan tahun depan merupakan waktu yang tepat untuk pengembangan sebab rata-rata akan rampung dalam tiga tahun ke depan. Dengan begitu, jelasnya kondisi pada saat itu sudah relatif lebih mendukung pengembangan.
Sementara terkait dengan segmen, dia mengatakan pihaknya masih akan menyasar kelas menengah dengan lokasi di seluruh Indonesia.