Bisnis.com, JAKARTA - Institut Pertanian Bogor menggandeng SNV Netherlands, organisasi pembangunan internasional non profit, mendukung peningkatan produktivitas sapi perah di Indonesia.
Phil Harman, Country Director SNV Indonesia, produktivitas peternak sapi perah di Indonesia masih rendah, hanya 20% sehingga perlu mendapatkan pelatihan dan bimbingan teknis, terutama pemberian asupan pakan yang tepat.
"Kami menerapkan langsung kepada peternak untuk menerapkan teknologi tepat guna, sehingga bisa meningkatkan produktivitas susu dan kesejahteraan mereka. Selain itu, membantu pemerintah untuk meningkatkan untuk memenuhi kebutuhan susu dan nutrisi," ujarnya, dalam workshop bertema Pembangunan Berkelanjutan tentang Potensi Peternakan dan Pertanian Indonesia, Rabu (13/11).
Proyek percontohan diterapkan kepada puluhan peternak sapi di Kabupaten Pengalengan dan Lembang, Jawa Barat serta Pujon, Malang dan Pasuruan, Jawa Timur.
Idat Galih Permana, Ketua Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan - IPB, mengungkapkan produktivitas sapi perah peternak masih rendah, hanya 12-13 liter per ekor per hari. Padahal, di luar negeri bisa mencapai 25 liter per ekor per hari.
"Problem utama peternak adalah soal pakan yang berperan hingga 70% untuk mendukung produktivitas susu sapi perah. Biaya produksi pakan juga besar bisa mencapai 70%-80%," ujarnya.
Dia menjelaskan sejak 3-5 tahun terakhir produksi susu sapi stagnan, rata-rata hanya produktif pada siklus ke-3.
Dia menjelaskan pada tahap uji coba dalam 6-7 bulan di empat kabupaten di Jabar dan Jatim penggunaan pakan silase, yakni pakan dari hijauan berupa konsentrat bisa meningkat produksi 1-2 liter per ekor hari.
Selain itu, sambungnya, di Lembang dan Pangandaran pemaikaian jaring insektisida memberikan hasil positip bagi kenyamaan ternak sapi.
IPB-NSV Bantu Peningkatan Produktivitas Peternak Sapi Perah
Institut Pertanian Bogor menggandeng SNV Netherlands, organisasi pembangunan internasional non profit, mendukung peningkatan produktivitas sapi perah di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Bambang Supriyanto
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium