Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi Jateng Kuartal III/2013 Melambat

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah pada triwulan III-2013 melambat dengan indikator pelemahan pada angka ekspor menjadi 9,70% (y-o-y) dari 16,10% (y-o-y) pada triwulan sebelumnya.
ilustrasi/bisnis.com
ilustrasi/bisnis.com

Bisnis.com, SEMARANG - Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah pada triwulan III-2013 melambat dengan indikator pelemahan pada angka ekspor menjadi 9,70% (y-o-y) dari 16,10% (y-o-y) pada triwulan sebelumnya.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah V Jateng dan DI Yogyakarta Sutikno mengatakan sesuai rilis BPS diketahui pertumbuhan ekonomi Jateng melambat dari 6,1% pada triwulan sebelumnya menjadi 5,8% di triwulan III 2013.

"Meski triwulan III melambat, secara keseluruhan untuk triwulan IV diperkirakan tumbuh kisaran 5,7%-6,2%," ujarnya, Rabu (13/11/2013).

Optimisme itu ditopang oleh stabilnya permintaan domestik, konsumsi rumah tangga menguat serta investasi yang tumbuh baik untuk bangunan maupun nonbangunan.

Divisi Asesment Ekonomi dan Keuangan BI Budi Trisnanto menilai prospek pertumbuhan ekonomi akhir tahun akan menguat didukung sisi domestik maupun eksternal.

"Ekonomi domestik masih kuat, karena konsumsi dan investasi stabil di tengah inflasi. Itu menjadi dasar potensi membaik di triwulan IV," ujarnya.

Sementara itu, dampak eksternal yang dimaksud berupa ekspor yang meski melambat, tetapi diperkirakan ada perbaikan di triwulan IV terutama jaluk luar negeri.

"Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah 5,9% year to date, jadi kalau akhir tahun masih di kisaran 5,6%-6,1% itu masih realistis dan optimistis lebih baik di triwulan III."

Secara terpisah, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengemukakan pertumbuhan ekonomi Jateng relatif baik dan tumbuh positif dibandingkan dengan nasional yang mencapai 5,8%.

Dia berharap sektor perbankan semakin gencar mendorong permodalan UMKM melalui pinjaman lunak modal usaha.

"Namun, tetap perlu didorong untuk terus tumbuh dan berdampak luas pada penciptaan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu akses modal UMKM perlu digenjot," tutur dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper