Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia mencatat terjadi penurunan konsumsi masyarakat yang cukup dalam pada periode September 2013 dibandingkan dengan bulan sebelumnya, seiring dengan terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Hal itu terungkap dalam survei penjualan eceran BI September 2013 yang menyebutkan indeks penjualan riil pada September 2013 turun 13,8% secara bulanan, lebih besar dari pertumbuhan indeks penjualan riil Agustus 2013 yang turun 2,5%.
Dari sepuluh kota yang disurvei, Bali menjadi kota dengam penjualan riil September 2013 yang mengalami penurunan terbesar yakni 33,5% dari bulan sebelumnya, dan disusul Jakarta 31,7%. Bandung dan Banjarmasin juga mencatatkan penurunan, meski pada level yang rendah.
“Kendati demikian, indeks survei penjualan September 2013 secara tahunan justru dalam tren meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” ujar Direktur Ekeskutif Departemen Komunikasi BI Difi A Johansyah, Jumat (8/11).
Pertumbuhan penjualan riil September 2013 tercatat naik 4,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Capaian tersebut tercatat lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan penjualan riil Agustus 2013 yang naik 2% dari Agustus 2012.
Di lain sisi, BI memperkirakan penjualan riil pada Oktober tumbuh 1,7% dari penjualan riil September 2013 didorong dari peningkatan penjualan di kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya dan kelompok bahan bakar kendaraan.
Indeks Penjualan Riil Turun 13,8% per September
Bank Indonesia (BI) mencatat terjadi penurunan konsumsi masyarakat yang cukup dalam pada periode September 2013 dibandingkan dengan bulan sebelumnya, seiring dengan terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ringkang Gumiwang
Editor : Bambang Supriyanto
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
6 jam yang lalu