Bisnis.com, NUSA DUA, Bali — Food and Agriculture Organization (FAO) kembali mengingatkan ancaman krisis pangan dunia yang kian nyata, terutama di negara berkembang, sehingga dibutuhkan upaya lebih serius untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian pangan.
Prediksi akan ancaman krisis pangan dunia tersebut didasarkan pada data FAO yang menunjukkan terjadinya tren penurunan pertumbuhan produksi pangan di sejumlah kawasan yang disebabkan berbagai macam faktor.
“Pada saat yang sama jumlah penduduk dunia terus bertambah,” kata Policy Officer FAO Regional Office for Asia and Pacific Sumiter Singh Broca, Kamis (7/11/2013) dalam presentasinya pada konferensi tahunan International Fertilizer Industry Association (IFA) yang berlangsung di Nusa Dua, Bali sejak 6 hingga 8 November.
Menurutnya, faktor-faktor yang menyebabkan penurunan pertumbuhan produksi pangan a.l. luas areal pertanian pangan yang makin menyusut akibat alih fungsi lahan, rendahnya pertumbuhan infrastruktur (terutama sistem irigasi) dan riset di bidang pertanian, serta dampak perubahan iklim yang semakin serius berupa kegagalan panen dan bencana alam.
Untuk mengantisipasi krisis pangan, program intensifikasi dan mekanisasi di sektor pertanian menjadi salah satu solusi termasuk di dalamnya meningkatkan aktivitas riset untuk menghasilkan bibit unggul di samping memperkuat kapasitas produksi pupuk guna meningkatkan produktivitas lahan.