Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Negara Berkembang Tingkatkan Subsidi Pertanian, Jaga Ketahanan Pangan

Dalam acara International Fertilizer Industry Association (IFA) Crossroads Asia-Pacific 2013 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali Rabu (6/11/2013) sejumlah negara berkembang a.l. India, China, Pakistan, Bangladesh dan Indonesia membahas tentang pentingnya pemberian subsidi bagi sektor pertanian.

Bisnis.com, NUSA DUA, Bali—Kalangan negara berkembang akan terus mempertahankan dan meningkatkan subsidi ke sektor pertanian pangan karena instrumen tersebut dinilai paling efektif dalam membangun dan menjaga ketahanan pangan.

Dalam acara International Fertilizer Industry Association (IFA) Crossroads Asia-Pacific 2013 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali Rabu (6/11/2013) sejumlah negara berkembang a.l. India, China, Pakistan, Bangladesh dan Indonesia membahas tentang pentingnya pemberian subsidi bagi sektor pertanian.

Pembahasan tersebut juga bertujuan untuk saling bertukar pikiran serta memperbandingkan mengenai bentuk skema dan mekanisme pemberian subsidi pertanian di masing-masing negara.

Di antara negara-negara tersebut, pemerintah China tercatat memberikan alokasi subsidi ke sektor pertanian dalam nilai yang paling besar dan mencakup hampir semua sektor yang terkait dengan pertanian

Zhang Weifeng, peneliti dari China Agricultural University, China menjelaskan produk permesinan yang terkait dengan pertanian diberikan subsidi sebesar 30% dari harga.  Harga listrik dan gas juga ditetapkan lebih murah dibandingkan dengan industri lain.

"Untuk kontrak Juli 2013 , misalnya, harga gas alam untuk pabrik pupuk diberikan lebih murah yaitu 1.340 yuan per 1.000 m3, sementara industri lain harus membeli 2.143 yuan per 1.000 m3, sedangkan untuk harga listrik lebih murah 0,2 yuan/KwH lebih murah dari industri lainnya," ungkapnya, Rabu (6/11/2013).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Chamdan Purwoko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper